Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Misteri Kematian Pria dengan Luka Sayat di Leher, Polisi Sisir Kamera CCTV

Kompas.com - 18/09/2023, 16:59 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi belum bisa mengungkap misteri kematian M (35), pria yang jasadnya ditemukan bersimbah darah di sebuah rumah kos, Jalan Rajawali, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Untuk mengungkap kasus penemuan jasad tersebut, polisi berupaya mengumpulkan bukti-bukti, termasuk menyisir kamera CCTV di area Kompleks Perumahan Pondok Jagung.

"Pastinya, semua petunjuk-petunjuk, termasuk CCTV dan petunjuk lainnya (masih) kami cari," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi saat dihubungi, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Rumah Kos Serpong, Ada Luka Sayat di Lehernya

Alvino enggan mengungkapkan lebih detail mengenai hasil sementara olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pemeriksaan saksi.

Polisi juga belum mengetahui penyebab kematian M lantaran hasil otopsi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang belum keluar.

"Hasil otopsi belum keluar, makanya belum bisa kami simpulkan. Nanti disampaikan. Setelah selesai semua, lidiknya selesai," ucap dia.

Baca juga: Polisi Dalami Penyebab Kematian Pria dengan Luka Sayat di Leher di Rumah Kos Serpong

Adapun jasad M pertama kali ditemukan oleh salah satu penghuni rumah kos tersebut pada Sabtu (16/9/2023) pagi.

Saat itu, penghuni rumah kos menemukan M terkapar di lantai dua rumah kos tersebut.

"Kejadiannya di sebelah kosan saya. Ditemuinnya jam 04.00 WIB sama teman kosnya (korban). Orangnya (saksi) juga sempat minta pertolongan, nyari satpam, cuma (enggak ada), ya sudah, ditinggalin," kata warga setempat bernama Dian Ernawati (45), Sabtu.

Baca juga: Ecky Pemutilasi Angela Divonis Seumur Hidup, Ini Hal yang Memberatkan dan Meringankan

Menurut dia, M ditemukan dengan kondisi terdapat luka sayat di bagian leher. Banyak ceceran darah di lantai dekat jasad korban.

"Kalau lihat dari foto memang ada luka di leher. Cuma enggak tahu (M) bunuh diri atau tidak," ucap Dian.

"Itu kan kami (warga) dilarang masuk karena ada polisi, ada ambulans," tambah dia.

Dian mengaku tak mengenal dekat korban. M pun dikenal warga setempat memiliki kepribadian yang tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com