JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga RW 13 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, DA mengungkapkan, perempuan yang dijajakan para pemilik kafe di Gang Royal bukan warga setempat.
"Oh, pendatang itu," kata DA saat ditemui Kompas.com di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, RW 13, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (21/9/2023).
DA yang sudah tinggal di RW 13 sejak lahir menceritakan, mulanya Gang Royal merupakan sebuah rawa, kemudian diduduki oleh beberapa orang.
Baca juga: Gang Royal yang Jadi Tempat Lokalisasi Sudah Jadi Rahasia Umum Bagi Warga Setempat
Di tempat bernama Erajaya yang lokasinya tidak jauh dari Gang Royal, kata DA, ada sebuah rumah yang menyediakan perempuan untuk pria hidung belang.
"Dulu asalnya dekat Erajaya, di situ ada tempat, (yang punya namanya) Wiwi. Terus dibongkar atau dijual gitu, nah, dia pindah ke sini (Gang Royal)," tutur pria kelahiran 1961 itu.
"Ya mulanya seperti itu. Saya bilang, pertama kan Erajaya. Dulu itu kan di situ disediakan cewek, pindah ke Royal. Lama-lama, di sini jadi garapan di pinggir kereta, dibikin warung, jadi banyak pendatang-pendatang," lanjut dia.
Baca juga: Gang Royal, Ratusan Lapak Lokalisasi Berkedok Kafe Itu Kini Porak-poranda
Saat ditanya apakah Gang Royal sudah lama menjadi tempat lokalisasi, ia membenarkannya.
"Ah sudah lama, sudah lama sekali. Tahun 1970 atau 1980 sudah ada. Awalnya memang enggak ada, tahun 1960 atau 1965 memang enggak ada," kata D.
"Tahun 70-an, dulu itu nama yang punya itu Bu Wiwi. Itu dia punya rumah besar, dulu itu suka banyak cewek-cewek kumpul, menyediakan cewek, nah di situ dijual, pindah ke Royal. Royal itu, saya kecil saja (Gang) Royal sudah ada," imbuh dia.
Dulu, DA menyebutkan bahwa banyak perempuan dari berbagai wilayah yang datang ke Gang Royal.
Baca juga: Gusur Lokalisasi Gang Royal, Pemprov DKI Bakal Bangun Ruang Terbuka Hijau
Namun, keadaan Gang Roya dulu berbeda dengan sekarang ini, sebelum akhirnya dibongkar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Kalau dulu, tahun 1990, belum ada yang koordinasikan. Jadi, ada yang tinggal di tempat, ada yang pulang pergi. Tapi sekarang kayaknya ada yang mengkoordinasikan, ada agennya dia," tutur DA.
"Dulu mah bebas. Terus juga sekarang memang ada ini juga, kadang-kadang ada calo, dulu kan enggak ada calo. Karena kan bebas," tambah dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menertibkan ratusan bangunan semipermanen di Gang Royal pada Rabu (20/9/2023).
Pasalnya, bangunan berupa kafe tersebut hanyalah kedok semata. Para pemilik diduga menyediakan perempuan untuk pria hidung belang setiap harinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.