JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti berpendapat bahwa bentrokan antar-organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Raya Setu-Bantargebang seharusnya bisa dicegah.
Sebagai informasi, bentrokan antar-ormas pecah pada Rabu (20/9/2023). Bentrokan bermula dari aksi massa yang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. Namun, entah mengapa, bentrokan terjadi hingga ke wilayah Kota Bekasi.
Buntut kejadian tersebut, satu pemuda berinisial A (30) dinyatakan tewas.
"Bentrokan jadi meluas ini seharusnya bisa dicegah. Termasuk jatuhnya korban jiwa dan terganggunya masyarakat karena terjadinya kerusuhan," jelas Poengky kepada Kompas.com, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan
Poengky menilai area Bekasi padat penduduk dan rawan kejahatan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya polisi sigap mengatasi hal-hal yang berpotensi menimbulkan kerawanan.
"Kami berharap jika dirasa memunculkan masalah harkamtibmas, sebaiknya jangan sampai ditunggu besar dan meledak di ruang publik, melainkan segera dibawa ke kantor polisi untuk dapat diselesaikan di sana," ucap Poengky.
"Kompolnas mendorong patroli rutin Kepolisian, terutama di wilayah-wilayah rawan kerusuhan. Peningkatan peran intelkam dan Bhabinkamtibmas, serta perlunya respon cepat masyarakat dan polisi sangat penting," tegas dia.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Mencekam dan Ada Tembakan Gas Air Mata
Sebelumnya diberitakan, bentrokan antar-ormas pecah di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Rabu (20/9/2023).
Bentrokan dipicu permasalahan penarikan satu unit mobil yang menunggak cicilan. Kejadian itu membuat massa geram dan aksi saling serang tak terhindarkan.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengakui, kejadian awal terjadi di wilayah hukumnya atau tepatnya di Setu, Kabupaten Bekasi.
"Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B)," ucap Twedi di lokasi, Rabu malam.
"Kemudian ternyata satu orang dari pihak leasing ini merupakan teman dari anggota ormas lainnya (ormas C)," tambah Twedi.
Baca juga: Terjebak di Restoran Saat Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Kami Ditahan Sampai Suasana Mereda
Mediasi soal perkara itu sempat dilakukan di Polsek Setu. Namun, pemegang unit tetap tidak terima. Situasi memanas dan bentrokan pecah pada pukul 17.30 WIB.
Kendati demikian, massa sempat berhasil dipukul mundur.
"Sampai pukul 18.00 WIB, pihak-pihak ormas membubarkan diri," imbuh Twedi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.