Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, korban loncat dari lantai 4 gedung sekolah, bukan terjatuh.
Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan barang bukti berupa kursi dan rekaman kamera CCTV yang merekam kejadian tersebut.
"Kami mendapatkan barang bukti berupa tempat duduk yang digunakan yang bersangkutan (untuk) memanjat dan melompat," tutur Bintoro.
Paman korban bernama Jafar Mursahid juga menyebut R loncat dari lantai 4. R nekat loncat diduga karena di-bully beberapa temannya.
"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," kata dia.
Walau demikian, Jafar belum bisa menceritakan lebih dalam soal aksi bullying yang diduga diterima korban.
Baca juga: Siswi SD Diduga Loncat dari Lantai 4, Polisi Periksa Wali Kelas Korban
Namun, berdasarkan informasi yang didapat Jafar, R berusaha mempertahankan harga dirinya.
"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ungkap Jafar.
"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.
Tak lama setelah itu, korban mengambil kursi untuk melompat dari lantai 4.
"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu lompat," imbuh Jafar.
(Tim Redaksi: Dzaky Nurcahyo, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.