JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes (Pol) Leonardus Simarmata mengungkapkan, penyidik telah mengamankan total 18 CCTV untuk menelusuri kematian CHR (16).
Total 18 CCTV itu, kata Leo, merupakan hasil pengembangan sebelumnya, atau setelah penyidik lebih dulu mengangkut 11 CCTV dari sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Mengecek tujuh titik CCTV tambahan. Kalau kemarin 11 (CCTV), hari ini akan kami tambah tujuh. Jadi, total ada 18 CCTV," ungkap Leo dalam konferensi pers di Polres Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023).
Baca juga: Anak Pamen TNI AU Tewas Terbakar dengan Luka Bacok, Polisi Kesulitan Gali Keterangan Ibu Korban
Tak hanya CCTV, penyidik juga akan memeriksa seluruh gadget milik CHR.
Seluruh barang bukti elektronik itu nantinya akan dikirim ke Puslabfor Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa.
"Hari ini kami mengirimkan hp (ponsel), pc (komputer) dan juga tablet serta laptop korban untuk dilakukan pemeriksaan secara digital forensik ke Puslabfor Bareskrim Mabes Polri," ucap Leo.
Adapun Leo juga meminta publik untuk bersabar. Sebab, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian dari CHR.
Baca juga: Ada Pesan Mencurigakan, Polisi Akan Periksa Semua Gadget Anak Pamen AU yang Tewas Terbakar
"Hingga saat ini, tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur bersinergi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, kemudian dari Subdit Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya masih menyelidiki secara intensif, profesional dan transparan dengan menggunakan scientific crime investigation," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, jasad CHR ditemukan di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023) malam.
Ketika ditemukan, tubuh anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU itu dalam keadaan sudah terbakar.
Baca juga: Tim Fisika Puslabor Bareskrim Polri Ikut Usut Kasus Anak Pamen AU Tewas Terbakar
Namun, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan pada Senin (25/9/2023) pagi, pihak kedokteran forensik menemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Hariyanto, Selasa (26/9/2023).
Ia melanjutkan, proses otopsi sudah selesai setelah ditemukan adanya kemungkinan penganiayaan pada CHR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.