Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Tanah Abang, Tetap Tak Laku meski Jualan sampai Teriak-teriak dan Kalah Saing

Kompas.com - 29/09/2023, 08:49 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Zulkifli kemudian berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang lain di lantai yang sama. Mereka berbincang seputar kondisi Tanah Abang yang semakin sepi.

Zulkifli lalu memberikan semangat kepada para pedagang. Ia meyakini, setelah TikTok Shop ditutup, kondisi Pasar Tanah Abang akan kembali ramai pembeli.

"Setelah ini akan ramai lagi," kata Zulkifli kepada sejumlah pedagang di lantai dasar. 

Baca juga: Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Ia lalu mengunjungi salah satu kios penjual batik. Di kios itu, Zulkifli membeli 10 batik laki-laki. Total, Zulkifli menghabiskan sekitar Rp 500.000 di kios penjual batik tersebut.

"Ini (batik yang dibeli) bagikan saja ke orang-orang," kata Zulkifli kepada pedagang batik tersebut.

Masih di lantai yang sama, Zulkifli membeli sejumlah bando dari kios aksesori. Bando ini dibagikan kepada jurnalis wanita serta rombongan pejabat yang mengikuti Zulkifli.

Dari lantai dasar, Zulkifli mengunjungi lantai 3. Ia membeli sejumlah tas dari salah satu kios yang terletak tepat di depan lift lantai tiga.

Zulkifli juga tak mengambil barang-barang itu. Namun, ia membagikan tas itu kepada sejumlah wartawan yang mengikutinya.

Zulkifli kembali mengunjungi toko aksesori di lantai tiga dan menghabiskan uang sekitar Rp 500.000.

Dalam waktu kurang dari dua jam di Pasar Tanah Abang, Zulkifli menghabiskan jutaan rupiah untuk berbelanja.

Pedagang hanya jual 3 pakaian seminggu

Kepada Zulkifli, seorang penjaga kios baju di Pasar Tanah Abang bernama Icha mengaku merasa malu ketika menerima gaji.

Sebab, Icha hanya bisa menjual tiga helai baju dalam sepekan.

"Setelah Lebaran Haji, itu benar-benar down parah, Pak. Bisa dikatakan, (dalam) seminggu, saya pernah laris tiga potong," ungkap Icha.

"Seminggu (menjual) tiga (baju) saja?" tanya Zulkifli.

"Pernah. Saya menerima gaji pun malu, Pak, karena saya sebagai karyawan," jawab Icha.

Baca juga: Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com