Zulkifli kemudian berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang lain di lantai yang sama. Mereka berbincang seputar kondisi Tanah Abang yang semakin sepi.
Zulkifli lalu memberikan semangat kepada para pedagang. Ia meyakini, setelah TikTok Shop ditutup, kondisi Pasar Tanah Abang akan kembali ramai pembeli.
"Setelah ini akan ramai lagi," kata Zulkifli kepada sejumlah pedagang di lantai dasar.
Baca juga: Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...
Ia lalu mengunjungi salah satu kios penjual batik. Di kios itu, Zulkifli membeli 10 batik laki-laki. Total, Zulkifli menghabiskan sekitar Rp 500.000 di kios penjual batik tersebut.
"Ini (batik yang dibeli) bagikan saja ke orang-orang," kata Zulkifli kepada pedagang batik tersebut.
Masih di lantai yang sama, Zulkifli membeli sejumlah bando dari kios aksesori. Bando ini dibagikan kepada jurnalis wanita serta rombongan pejabat yang mengikuti Zulkifli.
Dari lantai dasar, Zulkifli mengunjungi lantai 3. Ia membeli sejumlah tas dari salah satu kios yang terletak tepat di depan lift lantai tiga.
Zulkifli juga tak mengambil barang-barang itu. Namun, ia membagikan tas itu kepada sejumlah wartawan yang mengikutinya.
Zulkifli kembali mengunjungi toko aksesori di lantai tiga dan menghabiskan uang sekitar Rp 500.000.
Dalam waktu kurang dari dua jam di Pasar Tanah Abang, Zulkifli menghabiskan jutaan rupiah untuk berbelanja.
Kepada Zulkifli, seorang penjaga kios baju di Pasar Tanah Abang bernama Icha mengaku merasa malu ketika menerima gaji.
Sebab, Icha hanya bisa menjual tiga helai baju dalam sepekan.
"Setelah Lebaran Haji, itu benar-benar down parah, Pak. Bisa dikatakan, (dalam) seminggu, saya pernah laris tiga potong," ungkap Icha.
"Seminggu (menjual) tiga (baju) saja?" tanya Zulkifli.
"Pernah. Saya menerima gaji pun malu, Pak, karena saya sebagai karyawan," jawab Icha.
Baca juga: Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor