Zulkifli lalu bertanya apakah barang yang dijual Icha seharga Rp 95.000 sama persis dengan barang yang dijual via online seharga Rp 50.000.
"Karena kamu (jual) Rp 95.000, dia (penjual via online) Rp 50.000, barangnya sama?" tanya Zulkifli kepada Icha.
"Iya, barangnya sama. Mungkin, kualitas beda," jawab Icha.
Baca juga: Mendag Zulhas Borong Pakaian hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan
Zulkifli menyebutkan, perbedaan harga itu terjadi karena pedagang via online menerapkan predatory pricing, yakni menjual barang dengan harga jauh lebih murah dari harga beli.
Hal ini dilakukan agar pembeli tidak milirik jualan para pedagang di pasar atau toko fisik.
"Kalau predatory pricing, itu yang kuat, dia (pedagang via online) bisa jual murah dulu. Orang (pedagang toko fisik) 'mati', nanti dia (pedagang via online) naikin lagi harganya. Nah ini yang terjadi. Barang Rp 95.000, yang dijual Rp 50.000," papar Zulkifli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.