Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Berlian hingga Uang Jutaan Rupiah Feby Raib Digasak Maling, Sudah Lapor Polisi tapi Pelaku Tak Kunjung Ditangkap

Kompas.com - 08/10/2023, 11:50 WIB
Joy Andre,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Oleh karenanya, Feby dan Bara menghubungi kurir untuk mengetahui bagaimana kondisi rumah yang seharusnya kosong dan terkunci tersebut.

"Kami kontak kurir paketnya dan menanyakan, 'waktu datang ke sini, kondisi rumahnya bagaimana?'. Dan ternyata menurut kurirnya, pintu pagar terbuka dan ada mobil hitam parkir di garasi," ujar Feby.

"Sedangkan, seharusnya, garasi rumah kita itu kosong, karena semua pada pergi. Nah, pintu utama ini terbuka. Nah itu sekitar jam 12.10 WIB," katanya lagi.

Tak ingin berasumsi kepada kurir paket, Feby kemudian memvalidasi informasi tersebut kepada seorang es tukang buah yang berdagang tak jauh dari rumahnya.

"Ya ada tukang es buah di dekat posko. Nah, kita tanya, katanya memang lihat mobil hitam. Cuma, si tukang paketnya ini sama si tukang es buah ini lupa mobilnya apa," ujar Feby.

Baca juga: Aksi Maling Menjarah Isi Rumah di Cijantung, Leluasa Porak-porandakan Ruangan

Cari pelaku sendiri, ketimbang bergantung pada polisi

Feby dan Bara mengaku bahwa peristiwa itu sudah dilaporkan ke polisi. Tetapi, keduanya merasa jika kasus itu tak ada perkembangan dan berjalan di tempat.

Padahal, usai rumahnya dijarah maling, Feby dan Bara beserta keluarga tidak ingin menyentuh apa pun di tempat kejadian perkara (TKP) meski hanya memindahkan barang.

Menurut mereka, hal tersebut untuk mempermudah pihak kepolisian mengidentifikasi pelaku pencurian melalui sidik jari.

"Saat itu kami langsung lapor ke Polsek Pasar Rebo dan enggak lama ada empat polisi datang (ke TKP). Tapi, kami agak kurang merasa pas dengan respons dari polisi itu," kata Feby.

"Karena, ketika datang, sidik jari enggak diambil, barang bukti tidak diamankan, tidak mencoba melihat CCTV juga," ujarnya lagi.

Baca juga: Tanggapan Polisi Usai Warga Cijantung Kecewa dengan Petugas yang Datang Tangani Kasus Kemalingan

Oleh sebab itu, Feby dan keluarganya lah yang justru mencari CCTV secara mandiri di sekitar TKP.

Sejauh ini, baru dua orang yang diambil keterangannya oleh pihak kepolisian, yakni ayah Feby sebagai pelapor dan Bara.

Saat Bara diperiksa sebagai saksi korban, ia bertanya bagaimana perkembangan kasus tersebut. Ia bahkan menyodorkan screen record dari CCTV angkringan dekat rumahnya.

"Bahkan, ketika suami saya datang pas hari Jumat lalu, kami yang inisiatif, ini lho CCTV-nya. Sedangkan kita kan juga enggak bisa, karena itukan punya angkringan ya, enggak bisa main ambil saja," ujar Feby.

"Kita siapa? Orang angkringannya juga bilang, 'ya sudah, tunggu polisi saja'. Cuma kan, kita kan berlomba sama waktu kalau kayak begini. CCTV enggak bisa selamanya," katanya lagi.

Baca juga: Maling Bobol Rumah di Cijantung, Uang Jutaan Rupiah hingga Berlian Raib

Korban berharap polisi profesional

Feby pun berharap agar aparat lebih tanggap menyelidiki laporan para warga, mengingat mereka adalah garda terdepan masyarakat.

Selain itu, ia meminta pihak kepolisian lebih cepat bertindak dalam menangani perkaranya.

"Karena kan barang bukti enggak bisa terlalu lama, kayak sidik jari atau apa. Pas datang itu seharusnya sidik jari diambil. Karena kan, yang kami pahami sebagai masyarakat, kalau ada kejadian dan enggak cepat ditanggapi, ya sudah, lenyap aja gitu, kayak uap aja," ujar Feby.

"Karena, yang kami lihat sih seperti, dari barang bukti tidak diamankan, mencoba menelusuri juga enggak, komunikatif juga enggak. Jadi, itu sih harapan kami," katanya lagi.

Baca juga: Rumahnya Kemalingan, Warga di Cijantung Cari Sendiri Petunjuk soal Jejak Pelaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com