Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertimpa Turap Kali Serua, Seorang Pekerja Proyek Normalisasi Patah Tulang Paha dan Harus Operasi

Kompas.com - 10/10/2023, 13:14 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - JA (30), salah satu pekerja proyek normalisasi yang tertimpa tembok Kali Serua di Tangerang Selatan, dirujuk ke Rumah Sakit Ciputra, Jakarta Barat.

Pasalnya, JA harus menjalani operasi karena luka di bagian pahanya cukup serius.

"Dirujuk di Rumah Sakit Ciputra. Dia (JA) mengalami patah tulang di paha," kata penanggungjawab pihak kontraktor proyek, Ruhendi Rusli, saat menghubungi, Selasa (10/10/2023).

Sementara itu, satu pekerja berinisial DY yang mengalami patah tulang kaki disebut enggan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Kronologi 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua Tangsel Tertimpa Turap

Begitu pula dengan H, pekerja yang tertimpa reruntuhan tembok juga menolak dirawat di rumah sakit.

Mereka memilih perawatan tradisional di kampung halamannya, Sukabumi.

"Kalau yang (patah) kaki itu DY. Itu, Alhamdulillah kemarin saya anterin pakai ambulans, sekarang dia udah di rumah, diurut," kata Ruhendi.

"Kalau orang sana kan penginnya diurut. Terus ada juga yang (pekerja berinsial H) sudah pulang duluan, langsung diurut," sambung dia.

Kendati demikian, Ruhendi mengatakan, pihaknya tetap bertanggungjawab untuk membiayai pengobatannya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua yang Tertimpa Turap

"Sebagai tanggung jawab proyek, saya santunin. Masing-masing ke orang itu Rp 5 juta untuk biaya urut karena itu tidak akan di-cover BPJS," kata dia.

Adapun peristiwa itu bermula ketika empat pekerja sedang merakit besi cakar ayam untuk keperluan fondasi di pinggir Kali Serua, tepatnya di Perumahan Villa Bintaro Regency Blok I pada Jumat (6/10/2023).

Tak lama kemudian, turap Kali Serua di bagian sisi perumahan tiba-tiba roboh lalu menimpa para pekerja.

"Tiba-tiba tembok turap kali Serua roboh pada bagian Perum Villa Bintaro Regency (VBR)," ucap Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq.

Bambang menduga, robohnya turap itu disebabkan oleh getaran alat berat yang sedang dioperasikan.

Baca juga: Proyek Normalisasi Kali Serua di Tangsel Dihentikan Sementara Imbas 4 Pekerja Tertimpa Turap

Saat itu, satu ekskavator tengah mengeruk tanah aliran Kali Serua, tepatnya di dekat turap yang roboh tersebut.

"Kami duga disebabkan getaran dari ekskavator yang menyebabkan tembok di atasnya runtuh lalu menimpa pekerja yang ada di bawahnya," ucap dia.

Akibatnya, satu pekerja berinisial S (39) tewas di tempat kejadian, sedangkan tiga orang lainnya berinisial DY, H dan JA mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com