Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mujur Sopir Bajaj Asal Cakung, Sering Jadi "Tour Guide" Turis Asing karena Bisa Ngobrol Bahasa Inggris

Kompas.com - 18/10/2023, 12:07 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib mujur mendatangi seorang sopir bajaj asal Cakung, Jakarta Timur, bernama Johan (35).

Pasalnya, Johan sering menjadi pemandu wisata bagi turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) di wilayah Monas, Jakarta Pusat.

Pekerjaan itu didapat Johan lantaran dirinya mampu berbahasa Inggris meski tak fasih.

Sengaja sapa wisman dengan bahasa Inggris

Baca juga: Percaya Diri Berbahasa Inggris, Sopir Bajaj dari Cakung Sering Jadi Tour Guide Turis di Monas

Johan mengaku bahwa dirinya bukan seorang pemandu wisata resmi atau memiliki latar belakang di bidang pariwisata, melainkan bekas sopir metro mini.

Ia mengatakan, dirinya sengaja menyapa setiap wisman menggunakan bahasa Inggris agar mereka tertarik untuk naik bajajnya.

"Awalnya saya bilang, 'Hello Mister, hello Miss. Where are you going?'. Mungkin dengan bahasa Inggris itu, mereka tertarik (untuk naik bajaj). Saya speak English karena menurut saya itu bahasa global," ujar Johan kepada Kompas.com di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (17/10/2023).

"Kalau dia (wisman) tertarik, tunjukin map di HP, saya beraniin lagi ngomong 'you can try to me with tuk-tuk'. Dia tertarik, tinggal negosiasi harga," sambung Johan.

Johan bercerita, dirinya sudah bekerja sebagai sopir bajaj sejak 2017. Namun, ia baru mangkal di Monas, Jakarta Pusat, awal 2023.

Sebelumnya, ia kerap mangkal di daerah Tanah Abang. Namun, sejak pasar itu sepi pengunjung, Johan memutuskan untuk mengitari Ibu Kota mencari penumpang.

Ketika melintasi kawasan Monas, ia melihat bahwa di sana ramai wisatawan sehingga memutuskan untuk mulai mencari penumpang di sana.

Baca juga: Jadi Tour Guide 6 Turis Asal Belanda, Sopir Bajaj: 2 Jam Full Ngomong Inggris

"Saya di pintu Monas Selatan, di patung kuda. Sejak di Monas sering angkut wisatawan, tapi kalau Minggu orang-orang yang CFD (car free day)," terang Johan.

Jika dibandingkan dengan Tanah Abang, Johan bisa mendapatkan lebih banyak penumpang di Monas.

"Kalau wisatawan lokal, sering angkutnya bukan wisatawan Jabodetabek tapi orang luar daerah," kata dia.

Modal belajar di sekolah

Johan mengaku bahwa dirinya berbicara bahasa Inggris dari modal belajar selama sekolah hingga tingkat SMA. Namun, kemampuan berbahasa Inggris itu awalnya tak dia tonjolkan.

Saat mangkal di Tanah Abang, Johan juga pernah mendapatkan penumpang WNA, tetapi ia masih belum berani menunjukkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com