Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah-Bayi Tewas Membusuk di Koja, Polisi: Kecil Kemungkinan Orang Asing Masuk Rumah

Kompas.com - 30/10/2023, 19:53 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah di Koja tempat ditemukannya ayah dan bayi yang tewas, kecil kemungkinan dimasuki oleh orang tak dikenal selain pihak keluarga.

Hal itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan berdasarkan hasil pemeriksaan scientific di tempat kejadian perkara (TKP).

Gideon mengatakan, rumah di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara itu hanya dihuni empat orang. 

Dua orang yakni Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), yang ditemukan dalam keadaan tewas membusuk pada Sabtu (28/10/2023).

Lalu dua orang lainnya yakni istri Hamka, NP (30), yang juga ditemukan dalam kondisi hidup bersama anak sulungnya, AD (3).

"Kalau kita lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk. Karena, kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Detik-Detik Jasad Ayah-Bayi Ditemukan di Koja: Rumah Berantakan dan Sang Istri Kebingungan

Meski begitu, Gidion bersama jajarannya akan memastikan kembali temuan sementara tersebut kepada istri 

"Karena, satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istrinya. Tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tegas Gidion.

Untuk CCTV, Gidion menyampaikan bahwa hanya ada rekaman di lingkungan sekitar, bukan di dalam rumah.

"CCTV di dalam rumah tidak ditemukan, yang ada CCTV dari lingkungan sekitar. CCTV baru diekstrak atau baru dibuka. Karena kita mengambil CCTV dari tanggal 18 (Oktober) ke sini," tuturnya.

"Kenapa 18? Karena dari jejak komunikasi, kurang lebih tanggal segitulah (korban Hamka) Rusdi berkomunikasi dengan keluarga," ucapnya lagi.

Baca juga: Hasil Otopsi Kasus di Koja: Hamka Sudah Tewas Selama 10 Hari, Bayinya 3 Hari

Adapun Hamka sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk bersama AQ.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.

"Penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi antara H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ujar Gidion.

Meski begitu, Gidion belum bisa memastikan apakah keluhan Hamka terhadap keluarganya itu berkesinambungan dengan penyebab kematian mendiang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com