Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban "Bullying" Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Kompas.com - 10/12/2023, 22:00 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan siswa kelas X di sebuah SMAN kawasan Tebet, Jakarta Selatan, tak bisa hidup dengan nyaman karena terus menerus diincar kakak kelasnya. Salah satunya seperti yang diderita oleh AF (16).

Menurut kuasa hukumnya, Fahrizal Husin Nasution, rumah kliennya beberapa kali didatangi oleh pelaku perundungan.

“Aksi bullying dilakukan sampai di sekitar rumah korban. Mereka (pelaku) biasanya menunggu dengan jarak 200 meter dari rumah dan memaksa korban keluar, termasuk klien saya,” ujar dia saat dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban Bullying Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Aksi itu, dilakukan supaya rasa takut terbangun antara korban dan pelaku.

Sebab, korban akan merasa tidak nyaman bila terus diikuti sampai kediamannya.

“Dengan memaksa mereka keluar, maka akan timbul rasa takut. Apalagi sampai ditongkrongi dan dihampiri ke rumah,” tutur dia.

Meski sering kali hanya diajak ngobrol saja, Fahrizal tak menampik bahwa AF tidak pernah menolak saat ada kakak kelasnya yang datang.

Pasalnya, bila para senior itu tak ditemui, mereka akan memberikan ancaman yang berujung pada aksi pemukulan.

“Kenapa para korban mau keluar? Karena mereka diancam. Mereka diancam akan dipukul, dikeroyok. Video saat pemukulan juga akan disebar sama mereka. Jadi ketakutan-ketakutan itu terus ditebar,” ungkap dia.

Sebagai informasi, setidaknya ada 12 siswa kelas X di salah satu SMAN kawasan Tebet yang menjadi korban bullying.

Baca juga: Soroti Kasus Perundungan di Depok dan Bekasi, KPAI: Perilaku Bullying Tidak Bisa Dianggap Kecil

Aksi itu diduga dilakukan oleh 15 siswa kelas XI dan XII dengan cara kekerasan.

Terakhir, peristiwa itu terjadi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, tanggal 1 Desember 2023 lalu.

Waktu itu, belasan korban diundang ke salah satu rumah pelaku tanpa tahu tujuannya apa.

Setelah tiba di lokasi, mereka ternyata dipukul dan dihajar ramai-ramai oleh seniornya secara bergantian.

Wajah korban bahkan ditutup pakai kain supaya mereka tak bisa melihat siapa saja pelaku yang melancarkan pukulan.

Korban disebut dipukul di area dada hingga kaki, termasuk area kemaluan.

Baca juga: Cegah Bullying Pelajar, Disdik DKI Buat Program Sekolah Laboratorium Pancasila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com