Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepanikan Saipul Jamil Saat Disergap Polisi: Berpikir Akan Dirampok, Tak Tahunya Sang Asisten Terjerat Narkoba

Kompas.com - 08/01/2024, 11:41 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Saipul pun mengakui pada saat itu dia berusaha meminta pertolongan kepada warga.

Baca juga: Panik Diberhentikan di Tengah Jalan, Saipul Jamil: Saya Pikir Begal, Saya Mau Cari Kantor Polisi

Dia tak percaya orang-orang yang mengejarnya adalah polisi lantaran dirinya merasa tidak berbuat apa pun yang melanggar hukum.

"Terus terang saya merasa tidak punya salah, tiba-tiba ada motor sebelah kiri saya menyuruh berhenti tapi dengan cara (penangkapan) yang tidak baik, otomatis refleks sebenarnya," kata Saipul.

"Saya sampai teriak begitu (untuk) meyakinkan masyarakat bahwa saya benar-benar dalam keadaan minta tolong," sambungnya.

Tak tahu asistennya terjerat narkoba

Berkait sang asisten yang terlibat narkoba, Saipul mengaku sama sekali tidak mengetahuinya.

"Saya enggak nanya (ke asisten) karena saya tidak ada curiga kepada asisten saya. Kerjanya bagus makanya saya tidak menyangka kalau dia terindikasi narkoba," jelas Saipul.

Baca juga: Saipul Jamil Mengaku Tak Tahu Asistennya Terjerat Narkoba

Pedangdut yang karib dipanggil Bang Ipul itu tidak merasa curiga dengan Steven bekerja selama setahun ini.

"Dia ngelamar kerja satu tahun yang lalu. Tidak ada curiga, karena orangnya baik banget. Ini mungkin menjadi pelajaran buat saya," ujarnya.

Masih di Polsek Tambora

Adapun Saipul Jamil dinyatakan negatif narkoba setelah ia menjalani tes urine selepas ditangkap.

"Sudah kami cek urine, Saipul Jamil negatif dan asistennya positif," ujar Kapolsek Tambora Kompol Donny Harvida saat dikonfirmasi.

Meski begitu, Saipul masih berada di Mapolsek Tambora karena polisi masih menunggu hasil tes rambut.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Tes Rambut untuk Bebaskan Saipul Jamil

"Kalau untuk saat ini Saipul Jamil masih di Mapolsek Tambora," ujar Humas Polres Metro Jakarta Barat Bripka Achmat Ashari saat dihubungi, Senin (8/1/2024).

"Untuk perkembangan selanjutnya, kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terkait pengecekan rambut Saipul Jamil," imbuh dia.

Sementara ini, Ashari mengaku belum mengetahui kapan hasil tes rambut akan keluar.

Dia menyebutkan, hasil laboratorium biasanya diketahui antara tiga hingga tujuh hari.

"Belum bisa kami pastikan kapan keluarnya, mungkin bisa jadi hari ini. Pokoknya nanti kalau sudah ada hasil laboratorium, baru kami bisa menentukan (tindakan) selanjutnya," jelas Ashari.

(Tim Redaksi: Firda Janati, Zintan Prihatini, Jessi Carina, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com