Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap Ruang Limpah Sungai Pondok Ranggon Longsor akibat Hujan Deras dan Banjir Kiriman

Kompas.com - 12/01/2024, 13:57 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Turap Ruang Limpah Sungai (RLS) Pondok Ranggon di Cipayung, Jakarta Timur, longsor, Minggu (7/1/2024) sore.

Staf PT Nindya Karya Bagus Wicaksono mengatakan, longsor terjadi karena hujan deras dan banjir kiriman.

"Longsornya karena sempat dua atau tiga harian hujan, lalu dapat banjir kiriman juga dari Bogor dan Depok," kata Bagus di lokasi, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: 16 Kecamatan di Jakarta Rawan Longsor, Ini Daftarnya

Sekitar Jumat atau Sabtu, hujan turun dengan deras. Akibatnya, RLS Pondok Ranggon mendapat banjir kiriman melalui pintu air.

Hujan deras tidak pernah berhenti melainkan intensitasnya hanya berkurang menjadi gerimis sebelum deras kembali.

Kebetulan, lokasi pintu air berada di depan titik turap yang longsor. Bagus menduga, turap longsor karena hantaman aliran banjir, selain intensitas hujan yang tinggi.

"Banyak sampah-sampah kayak batang kayu besar yang ikut masuk juga. Korban jiwa sih enggak ada alhamdulillah pas longsor," ujar Bagus.

Usai longsor, pihak Bagus selaku pengembang ruang terbuka umum itu langsung melakukan identifikasi masalah.

Baca juga: Harus Antre Masuk TPA Cipayung, Pengangkut Sampah: Enggak Enak Nunggu, Enggak Bisa Ngapa-ngapain

Setelah dirumuskan bahwa longsor terjadi akibat hujan deras dan banjir kiriman, material-material yang diperlukan langsung dipesan.

Saat ini, sudah ada material berupa kayu dolken yang akan dipasang untuk menahan pergerakan tanah.

"Kayu sudah datang, alat berat sudah mulai turun. Pengerjaan sudah mulai dari sekarang untuk penataan jalan buat si alar, agar manuvernya gampang. Tapi masih nunggu material-material lain," tutur Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com