Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutup Gorong-gorong GDC Depok Belum Juga Diperbaiki, PUPR: Butuh Dana dan Waktu

Kompas.com - 24/01/2024, 19:21 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penutup gorong-gorong di Grand Depok City (GDC) belum diperbaiki secara permanen karena belum ada dana.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Citra Indah Yulianty menuturkan, mereka membutuhkan waktu dan dana untuk memperbaiki jalan rusak di GDC hingga tuntas.

"Karena butuh banyak dana untuk penanganan jangka panjang, saat ini, kami hanya bisa mengatasinya dengan mengganti tutup saluran ke tutup uditch beton," kata Citra saat dihubungi, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Tidak Solutif, Penutup Gorong-gorong GDC Depok Masih Terus Rusak

Menurut Citra, memperbaiki penutup gorong-gorong GDC dengan pengecoran tidak bisa serta merta dilakukan. Perlu proses yang memakan waktu.

"Proses di pemerintahan butuh waktu. Pertama, harus ada usulan. Lalu, kami harus susun rencana umum pengadaan, kemudian pengadaan barang dan jasa," ujar dia.

Dinas PUPR baru saja hari ini mengecek lokasi untuk melihat area yang harus diperbaiki.

“Ini tadi kita habis cek ke lokasi, mau coba di cor dulu,” tambah Citra.

Berdasarkan keterangan Citra, penutup gorong-gorong itu rusak lantaran tidak ada pembatasan kendaraan yang lewat.

“Karena tidak ada batasan kendaraan yang boleh melintasi jalan tersebut akhirnya mengakibatkan lendutan dari beban yang diterima penutup saluran, lalu jadi patah dan pecah,” jelas dia.

Baca juga: Penutup Gorong-gorong di GDC Rusak Lagi, Warga: Kenapa Enggak Ditutup Pakai Beton?

Citra menilai, pembatasan beban muatan kendaraan juga mungkin diperlukan.

“Jika memungkinkan, mungkin bisa menyusun regulasi pembatasan beban muatan kendaraan yang boleh melintasi jalan tersebut,” imbuh dia.

Sebagai informasi, masalah kerusakan penutup gorong-gorong GDC menjadi momok bagi warga Depok sejak lama.

Kerusakan ini beberapa kali mencelakakan pengendara dan warga sekitar GDC.

Warga sekaligus pedagang bernama Hamzah (52) mengatakan, ada pengendara sepeda yang jatuh akibat penutup gorong-gorong tersebut.

“Kendaraan motor atau mobil jelas berbahaya pas lewat. Tapi yang kasian sebenernya pesepeda. Itu pernah luka besot karena kena jalan aspal ini,” kata Hamzah kepada Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com