JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya buka suara soal polemik warga eks Kampung Bayam.
Ia mengingatkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk berlaku adil kepada eks warga Kampung Bayam.
Anies menyampaikan hal itu mengingat eks warga Kampung Bayam belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB) hingga saat ini.
"Benar, ini soal kemanusiaan. Jangan sampai pada rakyat kecil tidak bertindak adil," kata Anies di Glodok, Jakarta Barat, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Soal Polemik Kampung Susun Bayam, Anies: Jangan Bertindak Tak Adil ke Rakyat Kecil
"Justru negara harus hadir dan melindungi," tambah Anies.
Seperti diketahui, polemik ini sudah bergulir sejak 2022. Akibatnya, mereka kini tinggal di emperan dan lobi KSB dengan listrik dan air seadanya.
Adapun KSB yang terletak di berada di wilayah yang ditempati Jakarta International Stadium atau JIS itu dibangun pada era Anies.
Saat proyek pembangunan dimulai, warga Kampung Bayam direlokasi ke lokasi lain. Pemprov DKI Jakarta berjanji akan mengganti tempat tinggal warga ke KSB.
Menurut Anies, persoalan warga eks Kampung Bayam ini bisa diselesaikan segera.
"Seharusnya itu langsung saja dituntaskan, karena tinggal masalah administrasi saja," ucap Anies.
Baca juga: Pemprov DKI Rencana Bangun Rusun Baru, Eks Warga Kampung Bayam: Gedung Ini Untuk Siapa?
Menurut dia, bangunan rumah susun (rusun) di samping JIS itu, memang diperuntukkan bagi eks warga Kampung Bayam.
Bahkan, kata dia, bentuk rancangan bangunan rusun ini sudah disesuaikan agar eks warga Kampung Bayam bisa kembali bertani.
"Karena sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani (dulunya), dan bangunan didesain urban farming. Jadi memang itu untuk mereka," tambah dia.
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Muhammad Furqon bertanya mengapa Pemprov DKI Jakarta mau mendirikan rusun baru untuk mereka.
Padahal bangunan KSB, menurut dia, dibuat untuk mereka. Nyatanya, kata Furqon, mereka malah disuruh tinggal sementara di Rusun Tanjung Priok atau Rusun Pasar Rumput.