Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Soal Lahan Parkir Warga di Stasiun Cakung, Dishub Sebaiknya Mendukung

Kompas.com - 30/01/2024, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEORANG warga dekat Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Abdul Kodir, menjadikan halaman rumahnya sebagai lahan parkir. Dari usaha tersebut Abdul Kodir mengaku bisa mengantongi penghasilan kotor hingga Rp 1 juta per hari.

Baca juga: Cerita Pemilik Lahan Parkir Stasiun Cakung, Dapat Rp 1 Juta Per Hari dari 150 Motor

Selain soal pendapatan, pada berita yang sama diceritakan juga bahwa Abdul Kodir ‘menyetor’ Rp 600.000 per bulan ke salah seorang anggota Dinas Perhubungan (Dishub).

Atas pengakuan ini, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku akan menelusuri kemana uang tersebut mengalir.

Abdul Kodir dan mungkin banyak pengelola parkir sekitar terminal atau stasiun lain secara tidak langsung mendukung upaya pemerintah untuk memindahkan pengguna angkutan pribadi ke angkutan umum.

Sarana transportasi umum tanpa adanya lahan parkir, akan sulit untuk diterima masyarakat mengingat perjalanan lanjutan dari para penumpang seringkali menjadi masalah yang membuat seseorang enggan untuk naik angkutan umum.

Dengan adanya tempat parkir di dekat stasiun atau terminal, akan membuat orang memiliki pilihan angkutan lanjutan, yakni kendaraan pribadi mereka.

Karena suka tidak suka, meski sudah mulai banyak pilihan Mikrotrans Jaklingko, masih banyak orang yang lebih suka naik kendaraan pribadi sebagai angkutan lanjutan dari dan menuju rumah.

Namun melihat adanya setoran yang diduga pungli ke petugas Dishub dan pernyataan Kadihub yang menyebut usaha Abdul Kodir melanggar aturan, maka bisa dibilang Dishub justru tidak mendukung upaya positif ini.

Padahal jika dilihat lebih luas, adanya lahan parkir swasta mempermudah pemerintah yang seringkali kesulitan mencari lahan untuk dijadikan area parkir Park and Ride.

Saya masih ingat sekitar 10 tahun lalu, Pemprov DKI kesulitan mencari lahan parkir untuk mendukung angkutan umum.

Tercatat baru beberapa lahan Park n Ride ‘resmi’ yang ada, misal Ragunan, PGC, dan terminal Kampung Rambutan.

Meski sebenarnya di beberapa terminal maupun stasiun termasuk di terminal bayangan seperti Pasarebo dan UKI sudah banyak penitipan sepeda motor atau bahkan mobil.

Usaha parkir ini bisa disebut sebagai Park n Ride alami, yang terbentuk tanpa campur tangan pemerintah termasuk soal lahannya. Maka adanya usaha parkir dari warga sekitar terminal atau stasiun sudah seharusnya dibina secara resmi.

Jika memang ada aturan yang mengatur usaha parkir, maka Dishub atau Satpelhub kecamatan setempat bisa mengarahkan warga yang mengelola parkir untuk mengurus perizinan ke PTSP sesuai aturan yang berlaku.

Termasuk jika ada kendala terkait legalitas, Dishub bisa mendorong pengelola parkir untuk mendapatkan status usaha yang legal seperti melalui program Japreuner yang diinisiasi Pemprov DKI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com