Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Heru Budi "Ungkap" Pilihannya Usai Mencoblos di Duren Sawit

Kompas.com - 14/02/2024, 11:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkelakar soal pilihan capres-cawapres dalam mencoblos di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Rabu (14/2/2024).

Momen itu terjadi setelah Heru Budi bersama istrinya, Mirdiyanti selesai menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 55 Kelurahan Duren Sawit.

Semula Heru menjelaskan mengenai kegiatan mencoblosnya yang ditemani oleh Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, Camat, Lurah hingga Ketua RT dan RW sekitar.

Ia juga menjelaskan mengenai sejarah tempat TPS yang sudah menjadi lokasi pemilihan sejak tahun 1992.

Baca juga: Pakai Baju Batik, Heru Budi Mencoblos bersama Sang Istri di TPS 55 Duren Sawit

Di tengah penjelasan, awak media yang berdiri di hadapan Heru menanyakan soal sosok yang dipilih dalam mencoblos.

"Tadi mencoblos siapa Pak Heru?" tanya awak media di lokasi.

Heru Budi semula terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan awak media. Namun eks Wali Kota Jakarta Utara itu menanggapi dengan santai.

Ia menoleh kepala serta pandangan ke atas seiring tertawa.

"Mendung ya itu," kata Heru disambut tawa awak media.

"Saya nyoblos kertas, kertas," sambung Heru.

Baca juga: Jelang Pemungutan Suara, Heru Budi Diminta Lanjutkan Sosialisasi Pemilu Damai

Heru Budi datang ke TPS 55 Kelurahan Duren Sawit itu tepat pukul 10.00 WIB. Ia datang menggunakan mobil Toyota Innova berwarna hitam.

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini mengenakan baju batik lengan panjang berwarna hijau dipadu dengan celana warna biru dongker.

Kedatangan Heru dan istri disambut oleh warga yang hendak mencoblos di TPS yang sama.

Tak sedikit warga yang memanfaatkan momen itu untuk mengajak berfoto sebelum Heru menuju bilik suara.

Heru kemudian langsung menuju area TPS. Ia menyapa dan bersalaman dengan warga di lokasi.

Sebagai informasi, daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 55 Duren Sawit berjumlah 260 orang, dengan proporsi 124 laki-laki dan 136 perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com