Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anggota KPPS Alsena, Rela Pergi Pagi Pulang Pagi Demi Jaga TPS 7 Bogor

Kompas.com - 16/02/2024, 18:17 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sampai ditegur orangtua

Alsena berkata, setelah selesai dari kelurahan, ia bergegas pulang untuk bisa segera istirahat.

Sesampainya di rumah, rupanya sang ibu tengah duduk di kursi ruang tamu, menunggu putri semata wayangnya pulang.

Dengan tatapan yang penuh kekhawatiran, sang ibu melarang Alsena untuk ikut berpartisipasi menjadi anggota KPPS di tahun Pemilu berikutnya.

‘Adek udah ya jangan ikutan gini-gini lagi, seharian kamu kerja, gak pulang, capek banget pasti’. Ibu sampai ngomong kayak gitu,” ucap Alsena.

Dibuat bingung oleh Sirekap

Pada Pemilu 2024 ini, Alsena ditugaskan menjadi anggota KPPS kelima.

Tugasnya mencatat ke dalam catatan hasil perhitungan suara presiden dan wakil presiden, perolehan setiap partai politik dan calon anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kota di TPS dan mengunggah ke aplikasi Sirekap.

Ia dibuat bingung dan panik lantaran aplikasi Sirekap sempat mengalami masalah.

“Aplikasi Sirekap di jam 03.00 WIB down. Misalnya kita ngefotoin formulir satu-satu, tapi keadaan hapenya harus off data. Kalau udah selesai, nyalain datanya, itu baru ke-upload,” ujar dia.

Baca juga: Ketua KPPS: Sudah 4 Kali Jadi Panitia KPPS, Sirekap Paling Bikin Capek

Alsena sempat merasa kesal lantaran tidak ada pemberitahuan dari awal jika aplikasi Sirekap hanya tersedia di handphone Android.

Sedangkan ia hanya punya handphone iOS, sehingga Alsena harus meminjam ponsel orang lain.

“Saya jadi nyusahin orang, jadi minjem handphone anaknya ketua KPPS, minjemnya dari pagi sampai pagi, jadi merasa bersalah,” ujar Alsena

Belum lagi, aplikasi Sirekap harus di-update secara berkala agar bisa digunakan.

“Versinya juga harus di-update. Kemarin itu sampai ke versi 42.2 di-update terus,” ujar dia.

Tim yang Solid

Alsena juga bersyukur karena memiliki teman-teman yang mau membantu satu sama lain.

Jika ada satu petugas yang kesusahan, petugas lain sigap membantu.

Baca juga: Panitia KPPS Begadang Hitung Perolehan Suara, Tagihan Kopi sampai Rp 200.000

Kondisi kesehatan anggota KPPS juga terus dipantau dan diberi vitamin dan obat-obatan oleh Puskesmas setempat.

Alhamdulillah-nya Puskesmas ngasih obat, ada vitamin juga, jadi terpantaulah kondisi kesehatan kita selama bertugas,” ujar Alsena.

Saat ditanya apakah ingin kembali menjadi anggota KPPS di tahun yang akan datang, Alsena hanya tertawa sambil menggelengkan kepala sebagai arti penolakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com