"Kecewa. Adik saya jangan sampai putus sekolah, jangan kayak saya!" sambung Adit.
Baca juga: Alasan Supriyadi Merantau ke Jakarta: Barang Bekas Pun Bisa Jadi Duit
Aditya juga bercerita, saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), dirinya bercita-cita sebagai seorang TNI.
Namun, Aditya harus mengubur mimpinya karena sang ibu tak merestui.
Ibunya melarang Aditya menjadi TNI lantaran risiko dari profesi tersebut sangat tinggi.
Pedagang bakso ini juga merasa ibunya lebih mementingkan kakak-kakaknya.
"Dulu, ibu saya lebih mementingkan abang dan kakak dibanding saya," tutur dia.
Karena hal itu pula, semenjak kepergian sang ayah di tahun 2018, Aditya memilih mengadu nasib di Jakarta.
Menjalani kehidupan di Jakarta memang tak semudah yang dibayangkan.
"Hidup di Jakarta susah, harus punya etika, dan sopan santun," kata dia.
Baca juga: Culture Shock Safira Merantau di Jakarta, Kaget Orang Serba Cepat dan Buru-buru di Kendaraan Umum
Saat ini, ia sedang mempersiapkan diri untuk mengadu nasib di Jepang.
"Saya niatnya mau bareng teman kerja ke Jepang, kerja bangunan. Tapi, sekarang saya lagi ikut paket C dulu," kata Aditya.
Ia hendak bekerja di Jepang untuk mengumpulkan modal agar bisa membuka usaha di Indonesia.
Aditya mengatakan, jika dirinya sudah sukses nanti, ia tetap akan memaafkan sang ibu.
"Saya udah maafin dari dulu, saya ngalah orangnya," tutur Aditya sambil menutup perbincangan dengan Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.