Insiden bermula pada Sabtu (16/3/2024) dini pagi sekitar pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan pernyataan Made, Kevin membawa mobilnya melintasi Jalan Raya Margonda dari arah Jakarta menuju Bogor.
"Di saat itu, mobil mengalami pecah ban depan sebelah kanan, namun pengemudi tidak menyadarinya karena mabuk dan tetap melaju," ungkap Made.
Dalam kondisi ban pecah, Kevin terus membawa mobilnya menuju arah Citayam sampai memasuki daerah Cipayung.
Menyaksikan hal tersebut, massa akhirnya mengejar Kevin karena menduga ia menjadi pelaku tabrak lari.
"Warga kejar karena ada yang bilang dia (Kevin) tabrak seorang pengemudi lain padahal kenyataannya tidak," tutur Made.
Baca juga: Pengemudi Xpander yang Tabrak Porsche di Showroom PIK 2 Siap Ganti Rugi Rp 5,7 Miliar
Menurut keterangan Made, mobil akhirnya baru terhenti di depan Sate Tegal Abu Salim, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas.
Di sana, massa yang mengejar sudah semakin ramai dan tersulut emosi.
"Pas berhenti, massa semakin banyak dan terprovokasi hingga merusak mobil," imbuh Made.
Massa yang memadati lokasi banyak lakukan aksi perusakan menggunakan sejumlah benda.
"Iya ada alat yang digunakan mereka (untuk merusak mobil), pakai batu dan kayu," terang Made.
Faktanya, Kevin merupakan korban dari kecelakaan tunggal yang terjadi pada dirinya sendiri di Jembatan Serong, Cipayung, Depok, Sabtu (16/3/2024).
Baca juga: Pengemudi Xpander Berkendara dengan Kecepatan 50 Km Per Jam Sebelum Tabrak Porsche di Showroom PIK 2
Kevin yang membawa mobilnya dengan kondisi hanya tiga buah ban berfungsi membuat dirinya celaka.
"Benar, pengemudi dalam keadaan mabuk karena minum alkohol dan alami laka tunggal yakni tabrak sisi Jembatan Serong Cipayung," terang Made.
Akan tetapi, Kevin terus melajukan kendaraan ke Jalan Raya Keadilan sebab sadar dirinya dibuntuti oleh pengemudi lain yang ia duga begal.
"Akibat pengaruh alkohol, dia takut karena dikira bakal begal, akhirnya dia tetap jalan tanpa menghiraukan warga," ujar Made.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, Kevin memiliki luka memar di wajah dan di dada namun sudah menerima penanganan medis setelah dibawa keluarganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.