“Pertama transfer Rp 10 juta buat DP, terus satu minggu kemudian dia (penjual) minta transfer lagi Rp 4 juta, terus minta tambahan lagi Rp 11 juta. Nah terakhir dia minta pelunasan, saya transfer Rp 10 juta. Itu sudah lunas semua," jelas dia.
Sementara Firdaus Harvian, membeli mobil merek Vios 2012 eks taksi dan sudah melakukan pembayaran lunas.
Pria dari Cibitung itu menuturkan, mulanya dia hendak memesan mobil Vios keluaran 2012 eks taksi dan sudah membayar lunas.
“Saya sudah transfer Rp 40 juta secara bertahap. Awalnya Rp 20 juta, lalu Rp 15 juta dan terakhir Rp 5 juta," tuturnya saat ditemui di lokasi, Kamis (28/3/2024).
Pihak Deka Reset menjanjikan unitnya akan turun setelah ia memesan pada Desember 2023.
Baca juga: 45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar
Sampai batas waktu perpanjangan, unit yang dijanjikan tak kunjung diberikan kepada Firdaus.
Alhasil, ia mendatangi bengkel Deka Reset untuk meminta kejelasan.
"Mereka janji akan mengembalikan duit 100 persen atau mengganti unit senilai harga tersebut," imbuhnya.
Sayangnya, janji itu hanya omong kosong.
Firdaus belum juga mendapatkan unit mobil yang dia beli seharga Rp 40 juta.
"Terakhir itu sebelum ada police line hari Jumat, saya datang lagi hari Kamis, unitnya tidak ada. Saya ketemu manajernya, juga mengatakan unit belum ada," imbuhnya.
Berupaya menuntut pertanggung jawaban, Firdaus minta dipertemukan dengan pemilik bengkel Deka Reset yang bernama Deka.
“Enggak bisa dengan Deka, akhirnya dialihkan ke istrinya. Telepon dengan beliau sepakat kalau ada itikad baik, refund dulu berapa pun," kata Firdaus.
Istri Deka hanya memberikan pengembalian uang Rp 1 juta. Hingga sekarang, Firdaus belum mendapatkan unit mobilnya.
"Saya berharap ini bisa ditindak dengan cepat, bisa ditemukan pelakunya (owner Deka Reset). Korban yang dirugikan juga bisa dikembalikan uangnya," tuturnya.