"Kalau (markas) bosnya sih ya jauh. Enggak berani nyebutin. Di sini satu bos semua, daerahnya sama. Kalau nyebutin nama bosnya kita enggak berani," ucap E.
Punya bos yang sama, A dan E bisa melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan. Namun, ada biaya yang dikenakan setiap penukaran.
Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta harus membayar biaya jasa Rp 150.000 atau sebesar 15 persen.
Sejauh ini, masyarakat yang menukar masih sepi dibandingkan tahun lalu pada waktu yang sama.
"Tahun ini sepi sih, habis pemilu sepi. Lebih ramai tahun lalu, kayaknya karena naik harga (biaya tukar) 15 persen," ucap A.
Mereka menduga hal itu terjadi karena adanya kenaikan harga atau biaya penukaran uang dari yang sebelumnya hanya 10 persen.
Baca juga: Biaya Naik Jadi 15 Persen, Penyedia Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Kalimalang Omzetnya Turun
"Tahun ini agak sepi sih karena harga barang naik. jadi peminatnya juga berkurang karena tahun kemarin masih 10 persen, tahun ini 15 persen jadi peminatnya kurang," tutur E.
E mengatakan, setiap ada yang menanyakan biaya jasa, pelanggan tersebut mengurungkan niat untuk menukar karena mereka merasa biayanya kemahalan.
"Kalau kita bilang 15 persen langsung kabur, kaget gitu, karena tahun kemarin masih 10 persen. Tadi ada yang mau tukar, tapi maunya 10 persen, harga tahun lalu," ujar E.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.