"Saya bersyukur, senang sekali. Yang penting bukan sembakonya, tapi ketemu Jokowinya," kata Hana.
Di balik antusiasme dan bahagia warga yang berhasil bertemu mantan Wali Kota Solo itu, ada emosi yang memuncak ketika harus berjuang melewati gerbang Kemensetneg.
Antrean yang telah terbentuk sejak tubuh itu berujung kusut dan semrawut. Lantaran, ada segelintir orang yang malah memotong antrean. Sehingga, ada banyak warga yang tidak terima dan berujung saling adu mulut.
"Woy! antre woy!" teriak warga.
"Jangan motong jalan dong! Antre dari belakang!" teriak mereka lagi.
Ada pula yang mencibir orang-orang yang memotong antrean itu. "Kalah lu sama bebek!" seru salah seorang warga.
Seketika, suasana antrean mendadak riuh rendah. Seruan-seruan itu membuat orang-orang yang memotong antrean tidak terima. Mereka terlibat adu mulut.
"Ibu enggak perlu jadi provokator," ujar salah seorang pria yang ikut memotong antrean.
Setelah insiden tersebut, lajur antrean memasuki Istana jadi bertambah. Dari yang tadinya hanya dua lajur, kini bertambah satu lajur lagi di arah yang berlawanan.
Orang-orang yang mengantre di jalur kedua didominasi mereka yang baru datang dan 'emoh' mengantre di dua lajur pertama karena jauh ke belakang.
Baca juga: Open House Jokowi Diwarnai Kekisruhan Warga yang Mengantre, Istana Minta Maaf
Ketika gerbang terbuka lebar, masyarakat buru-buru masuk ke dalam sambil berdesakkan. Antrean yang semula rapi dan teratur menjadi buyar. Bahkan, segelintir orang yang tadinya tidak berada dalam antrean mengambil kesempatna untuk masuk.
Beberapa waktu kemudian, Paspampres menutup lagi gerbang menuju Istana. Sontak, warga yang belum mendapat kesempatan masuk mengeluh kecewa.
Bahkan, ada yang sambil marah dan menggerutu. Mereka jadi ragu dan bersiap pulang.
"Apaan salaman sama rakyat, jangankan salaman. Masuk aja susah," gerutu salah satu warga yang kesal.
Sekitar pukul 11.42 WIB, masih ada cukup banyak orang yang berkerumun di depan gerbang.