JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pemudik bernama Sri (42) menyayangkan petugas yang terlalu lama mengangkut sampah di dalam toilet kereta api.
Hal tersebut berdasarkan pengalamannya selama melakukan perjalanan mudik dari Stasiun Pasar Senen - Garut, atau sebaliknya.
“Ada sedikit penilaian dari saya, khususnya lebih ditingkatkan lagi dalam segi kebersihannya ya. Toilet dan sampahnya,” kata Sri saat ditemui Kompas.com di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2024).
Baca juga: Cerita Samsuri Mudik Naik Kereta dari Indramayu ke Tangerang: Nyaman, Satu Gerbong Kosong
“Kadang-kadang kan mereka lama ambil sampahnya sehingga sampah bertumpuk. Ya mohon diperhatikan itunya saja sih, kebersihan toilet,” lanjut dia.
Terlepas dari hal tersebut, Sri mengaku nyaman menggunakan transportasi kereta api untuk perjalanan mudiknya.
“Kereta api itu paling nyaman untuk transportasi, khususnya untuk saya, peminat KAI. Pokoknya paling aman, lancar dan minim kecelakaan. Jadi saya memilih KAI, paling the best bagi saya,” ungkap Sri.
Pendapat berbeda disampaikan oleh pemudik asal Indramayu bernama Samsuri (51). Ia meminta agar PT KAI menyediakan lebih banyak kereta api saat momen-momen tertentu, salah satunya adalah mudik Lebaran.
Dia merasa kasihan dengan teman-temannya yang tidak bisa pulang kampung dari Jakarta ke Indramayu menggunakan kereta api karena kehabisan tiket.
Baca juga: KAI Daop 6 Kembalikan Barang Tertinggal Milik Penumpang Senilai Rp 126 Juta
“Mungkin , yang perlu ditingkatkan itu ketersediaan armada kereta di momen-momen tertentu, seperti Lebaran ini. Karena kan pengguna kereta api ini kan semakin tahun semakin bertambah,” imbuh Samsuri.
“Kalau bagi saya sih, yang melawan arus mudik, mungkin lebih kosong ya. Berangkat kosong, dan mungkin balik lebih kosong. Tapi, bagi orang-orang yang mudik ke luar Jawa, dari Jakarta, barangkali mereka malah menjadikan transportasi lain sebagai alternatif, karena tidak kebagian tiket,” tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.