Budi mengaku mempersoalkan berkurang jumlah pendatang baru di Jakarta pasca-lebaran 2024. Sebab, penurunan itu tak lantas menyelesaikan permasalahan yang kerap muncul, yakni pendatang yang kemudian menganggur.
“Ketika datang ke Jakarta terkadang tak seberuntung yang sering didengar,” ucap Budi.
Baca juga: Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta
Merujuk data Dukcapil 2023, jumlah pendatang baru di Jakarta pasca-lebaran diperkirakan mencapai 25.918 jiwa. Dari jumlah tersebut, 84,06 persen adalah lulusan SMA ke bawah.
Kemudian, 62,32 persen di antaranya adalah mereka yang kini berpenghasilan rendah. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh minimnya keterampilan yang dipersiapkan, sebelum datang ke Jakarta.
“Sehingga pada kenyataannya warga yang datang ke Jakarta, setibanya di sini banyak yang menjadi pengangguran,” jelas Budi.
Sementara itu, Dukcapil DKI Jakarta sedang mendata warga pendatang baru pasca-lebaran 2024 selama satu bulan ke depan.
Prosesnya dilakukan dengan meminta laporan warga baru yang datang atau mengurus perpindahan tempat tinggal, dari pengurus RT/RW di setiap wilayah.
Adapun pendataan dilakukan selama satu bulan ke depan pasca-lebaran, karena banyak pengajuan perpindahan data kependudukan atau domisili pada periode tersebut.
“Kami akan melakukan pendataan ini satu bulan untuk proses mereka yang datang ke sini, apakah membawa keluarganya dan langsung melakukan proses pindah atau (sekadar) datang,” ungkap Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.