Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Kompas.com - 29/05/2024, 07:33 WIB
Shela Octavia,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

Firman mengatakan, sejauh ini pemesan terlacak berasal dari Jakarta. Namun, pihaknya masih akan melakukan penelusuran lebih lanjut.

Kepada polisi, TN dan PRA mengaku mempelajari pemalsuan dokumen dari internet. Dalam pemeriksaan, TN juga mengaku pernah menjadi calo pembuatan SIM.

Namun, polisi masih akan mendalami identitas dan korelasi latar belakang kedua tersangka.

Untung Rp 30 juta per bulan

Polisi mengungkapkan, tersangka mematok harga yang berbeda-beda untuk setiap dokumen palsu yang mereka buat.

Untuk membuat SIM C palsu biayanya Rp 350.000. Sementara, pembuatan SIM A palsu biayanya Rp 450.000 dan SIM B1 Umum palsu biayanya Rp 650.00.

Selanjutnya, pembuatan buku nikah palsu dipatok harga Rp 1 juta. KTP palsu dibanderol harga Rp 250.000, lalu ijazah palsu seharga Rp 600.000.

“Untuk rata-rata (pendapatan), kemarin kita (hitung) terakhir, Rp 30 juta per bulan. Omzetnya, dia per bulan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Setiabudi AKP Eko Hanindito saat konferensi pers di Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).

Imbauan polisi

Polisi pun mengimbau masyarakat tidak termakan dengan iming-iming iklan yang menawarkan jasa pembuatan dokumen secara instan. Pasalnya, saat ini pemalsuan dokumen semakin menjamur.

“Jangan terpaku iming-iming dari online, Facebook, atau segala macam. Silakan datang ke Satpas pembuatan SIM,” ucap Kasi SIM kompol Rezha Rahandi saat ditemui di Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).

Rezha menjelaskan, saat ini, di Jakarta sudah terdapat lima Satpas pembuatan SIM. Cara terbaik untuk menghindari dokumen palsu, dalam hal ini SIM, adalah dengan datang langsung ke kantor Satpas.

“Jadi, kalau dibilang imbauan itu asli atau enggak, ya jangan ada iming-iming, harus datang ke kantor Satpasnya,” lanjut Rezha.

Secara kasatmata, SIM asli dan palsu terlihat mirip, baik dari material yang digunakan hingga tulisan yang tertera. Namun, pembeda yang paling jelas terdapat pada skin barcode dan stiker pelapis pada SIM.

“Yang terbaru ada hologramnya, ini bisa kita lihat. Ini sudah jelas nih, ada hologramnya,” kata Rezha.

Ia menegaskan, hologram yang asli sudah pasti berasal dari Korlantas. Hologram ini tidak bisa dipalsukan.

Baca juga: Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com