Firman mengatakan, sejauh ini pemesan terlacak berasal dari Jakarta. Namun, pihaknya masih akan melakukan penelusuran lebih lanjut.
Kepada polisi, TN dan PRA mengaku mempelajari pemalsuan dokumen dari internet. Dalam pemeriksaan, TN juga mengaku pernah menjadi calo pembuatan SIM.
Namun, polisi masih akan mendalami identitas dan korelasi latar belakang kedua tersangka.
Polisi mengungkapkan, tersangka mematok harga yang berbeda-beda untuk setiap dokumen palsu yang mereka buat.
Untuk membuat SIM C palsu biayanya Rp 350.000. Sementara, pembuatan SIM A palsu biayanya Rp 450.000 dan SIM B1 Umum palsu biayanya Rp 650.00.
Selanjutnya, pembuatan buku nikah palsu dipatok harga Rp 1 juta. KTP palsu dibanderol harga Rp 250.000, lalu ijazah palsu seharga Rp 600.000.
“Untuk rata-rata (pendapatan), kemarin kita (hitung) terakhir, Rp 30 juta per bulan. Omzetnya, dia per bulan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Setiabudi AKP Eko Hanindito saat konferensi pers di Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).
Polisi pun mengimbau masyarakat tidak termakan dengan iming-iming iklan yang menawarkan jasa pembuatan dokumen secara instan. Pasalnya, saat ini pemalsuan dokumen semakin menjamur.
“Jangan terpaku iming-iming dari online, Facebook, atau segala macam. Silakan datang ke Satpas pembuatan SIM,” ucap Kasi SIM kompol Rezha Rahandi saat ditemui di Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).
Rezha menjelaskan, saat ini, di Jakarta sudah terdapat lima Satpas pembuatan SIM. Cara terbaik untuk menghindari dokumen palsu, dalam hal ini SIM, adalah dengan datang langsung ke kantor Satpas.
“Jadi, kalau dibilang imbauan itu asli atau enggak, ya jangan ada iming-iming, harus datang ke kantor Satpasnya,” lanjut Rezha.
Secara kasatmata, SIM asli dan palsu terlihat mirip, baik dari material yang digunakan hingga tulisan yang tertera. Namun, pembeda yang paling jelas terdapat pada skin barcode dan stiker pelapis pada SIM.
“Yang terbaru ada hologramnya, ini bisa kita lihat. Ini sudah jelas nih, ada hologramnya,” kata Rezha.
Ia menegaskan, hologram yang asli sudah pasti berasal dari Korlantas. Hologram ini tidak bisa dipalsukan.
Baca juga: Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.