Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiaya 4 Warga di Koja Seorang Residivis dan DPO Pembunuhan Sekuriti di Lippo Cikarang

Kompas.com - 14/06/2024, 08:12 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emerzon Lelan alias Waldo (32) penganiaya empat warga Koja, Jakarta Utara, adalah seorang residivis dan kriminil yang tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan sekuriti di Lippo Cikarang pada 2023 lalu.

"Hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan pelaku merupakan DPO yang pernah melakukan pembunuhan di wilayah Kabupaten Bekasi (Lippo Cikarang) tahun lalu, namun belum tertangkap," ujar Kapolsek Koja Muhammad Syahroni dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (12/6/2024).

Selain DPO kasus pembunuhan sekuriti, Waldo juga pernah merasakan dinginnya jeruji besi selama 1 tahun 6 bulan akibat kasus penganiayaan di Cikarang.

Baca juga: Tak Terima Ditegur, Pengunjung Tempat Hiburan Malam Tusuk Satpam hingga Tewas

Karena Waldo seorang DPO, kata Syahroni, Polsek Koja akan berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi untuk mengusut tindak kejahatan apa saja yang pernah dilakukan pelaku selama ini.

"Kami juga akan berkoordinasi kepada tim Polres Metro Bekasi untuk sama-sama mengungkap mungkin ada kasus-kasus lain yang dilakukan di wilayah hukum Polres Metro Bekasi," ujar Syahroni.

Bersembunyi di Kelapa Gading

Usai membunuh sekuriti dan namanya tercatat dalam DPO Polres Metro Bekasi, Waldo bersembunyi di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk menghindari kejaran polisi.

"Jadi, berdasarkan pengakuan pelaku, sebelum di Rawa Sengon, Kelapa Gading, dia di Bekasi. Namun, karena masuk DPO daftar pencarian orang Polres Metro Bekasi, akhirnya dia mencari safety house di Kelapa Gading, Jakarta Utara," terang Syahroni.

Selama tinggal di Kelapa Gading, Waldo juga dinilai kurang kooperatif dengan para tetangganya.

Ia sering kali mengamuk di lingkungan rumahnya, apabila ada orang yang menyinggung hatinya.

Baca juga: Penganiaya 4 Warga Koja Ternyata DPO Kasus Pembunuhan Sekuriti di Lippo Cikarang

"Bahkan dengan tetangga-tetangga pun kurang kooperatif, kalau tersinggung dia ngamuk-ngamuk di lingkungannya," ucap Syahroni.

Lebih lanjut Syahroni menjelaskan, Waldo sering kali tak bisa mengendalikan emosinya sehingga kerap nekat melakukan tindak kekerasan kepada orang yang bersinggungan dengannya.

Bacok 4 warga di Koja

Di tahun 2024 ini, Waldo kembali tersandung kasus penganiayaan empat warga di Koja.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi ketika Waldo ingin menjemput kekasihnya di Jalan Tanah Merah, Rawa Sengon, Kelapa Gading.

"Berawal pada hari Minggu tanggal 09 Juni 2024 sekira pukul 15.00 WIB saat pelaku dari sebuah acara pernikahan di Jalan Tanah Merah Rawa Sengon Kelapa Gading. Lalu, pelaku sendirian naik sepeda motor hendak menjemput pacar pelaku sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kapolsek Koja Muhammad Syahroni saat jumpa pers di kantornya, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Pria Penganiaya 4 Warga di Koja Sering Mengamuk Setiap Kali Tersinggung

Saat sedang naik motor sendiri, ada orang tak dikenal yang mendadak melempar batu ke motor Waldo.

Merasa kesal dan tak terima, Waldo memutuskan untuk pulang ke rumah dan mengambil parang.

Usai mengambil parang, Waldo kembali ke TKP dan melukai empat warga secara acak. Padahal empat warga tersebut bukan orang yang melempari motor Waldo dengan batu.

Akibat perbuatan Waldo, empat warga Koja yang dibacok Waldo mengalami luka-luka. MSS (24) mengalami luka sobek di pergelangan tangan kanan, leher bagian belakang, dan lengan kiri.

Sementara I (52) dan AM (17) mengalami luka sobek di bagian punggung, sedangkan IA (31) mengalami luka sobek pada bagian kepala atas.

Melawan saat ditangkap

Akibat perbuatan penganiayaan itu, Waldo ditangkap polisi saat sedang berada di kontrakannya di Jalan Rawa Sengon, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (9/6/2024).

Saat polisi datang, Waldo berusaha untuk melawan dan melarikan diri. Karena itu, polisi langsung mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki bagian kanan bagian betis pelaku.

"Jadi, pada saaat kita akan melakukan penangkpan di kontrakannya, pelaku melakukan perlawanan, karena membahayakan petugas maka kami melakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku," ungkap Syahroni.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Penganiaya 4 Warga di Koja Ditembak Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat...

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat...

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com