Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Tak Jelas Gedung Rusunawa Marunda hingga Asetnya Dicuri Usai Penghuni Direlokasi

Kompas.com - 14/06/2024, 11:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada yang berubah dari bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda klaster C di Cilincing, Jakarta Utara, setelah atap beton runtuh pada 30 Agustus 2023 lalu.

Bangunan dengan dinding berwarna hijau dan putih tersebut masih berdiri kokoh, hanya sebagian konstruksi dan beberapa fasilitas penunjang yang rusak.

Kondisi Rusunawa Marunda ini telah kosong karena penghuninya direlokasi ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara, pasca-insiden atap ambruk.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP DKI Jakarta mencatat, setidaknya ada 451 keluarga yang direlokasi secara bertahap.

Relokasi penghuni dilakukan Pemprov DKI setelah adanya saran dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menilai bangunan klaster C di Rusunawa Marunda sudah tidak layak huni dan berpotensi membahayakan warga.

Baca juga: Aset Rusunawa Marunda Klaster C Dijarah Maling sejak 2023

Namun setelah penghuni Rusunawa Marunda itu direlokasi, muncul masalah baru. Aset yang ada rusunawa itu kini hilang diduga dijarah maling.

Dicuri sejak Oktober 2023

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Keuangan unit pengelola rumah susun (UPRS) II Haposan mengatakan, berdasarkan informasi, sejumlah aset Rusunawa Marunda itu dicuri sejak Oktober 2023.

Artinya, pencurian itu terjadi tak lama sejak penghuni Rusunawa Marunda itu direlokasi.

"Kalau informasi yang kita dapat, terkait kejadian (pencurian) itu sebenarnya terjadi sejak bulan Oktober 2023," kata Haposan kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Pencuri Aset Rusunawa Marunda Diduga Warga Sekitar, Pengelola: Kami Tidak Dapat Memastikan

Kompas.com menelusuri ke area dalam Rusunawa Marunda belum lama ini. Di sana, tak ada satu pun aset yang tersisa di lima gedung klaster C Rusunawa Marunda ini.

Tidak ada besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit.

Ada sekuriti

Seorang warga Rusunawa Marunda berinisial M (26) mengatakan, aksi pencurian aset Rusunawa Marunda itu bahkan bisa terjadi di siang hari.

"Kadang ngambilnya bisa siang, pagi atau malam. Mereka (maling) terang-terangan," ucap M.

Bukan hanya aset yang ada di rusunawa, sejumlah barang di ruang terbuka hijau (RTH) berupa ayunan, bangku besi, dan perosotan, juga hilang dicuri.

Baca juga: Sekuriti Rusunawa Marunda Pernah Dipukuli Saat Cegah Aksi Pencurian

Menurut M, barang-barang curian tersebut diangkut menggunakan mobil. M mengaku heran dengan aksi para maling.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com