Alat ini dihidupkan dengan tegangan listrik saja. Namun, Nauval dan kelompoknya mengakali agar bisa dihidupkan memakai portable charger atau power bank.
Baca juga: DPRD Kota Bogor Dapat Keluhan dari Orangtua Siswa Soal Minimnya Sosialisasi Proses PPDB
"Ini bisa dihidupkan pakai power bank, enggak harus dicolok ke sumber listrik," kata dia.
Di meja selanjutnya, terdapat karya lampu dengan sensor suara dari kelompok yang diwakili Arya (17), siswa kelas 11.
Arya mendapat ide lampu sensor suara agar bisa lebih praktis baik menghidupkan maupun mematikan lampu.
"Awalnya saya mager ketika mau tidur harus bangun dan mematikan lampu dengan saklar. Akhirnya, saya bikin ini," terang dia.
Arya cukup menepuk tangannya sebagai pemicu sensor. Lampunya jadi hidup atau mati sesuai suara yang ada di sekitar.
"Nah, karena berisik, lampunya jadi hidup mati," kata dia.
Kepala Sekolah SMA Cenderawasih 1 Jakarta Rizka Surga Nur Azizah bangga dengan karya-karya dari siswa kelas 10 maupun kelas 11 pada pameran tahun ini.
Pameran tahun ini lebih banyak menampilkan karya daripada tahun sebelumnya.
"Pastinya dilalui dengan persiapan yang berat. Karena stand pameran lebih banyak tahun ini," kata Rizka.
"Jadi evaluasinya juga lebih banyak," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.