Katanya, ini cuma masalah prinsip dan kemauan untuk berkurban.
“Kalau saya punya prinsip gini, karena orang berkurban tuh dari hati ke hati. Walaupun uang banyak, kalau kita enggak ada niat, tidak akan jadi untuk berkurban,” ujar Sugito.
“Tapi kalau kita uangnya dikit, niatnya berkurban, Insya Allah kita berkurban. Untuk makan bersamalah. Di lingkungan kita bisa makan daging bersama,” kata Sugito melanjutkan.
Meski begitu, Sugito tidak membeli hewan kurban sendiri. Keluarga mereka dan enam keluarga lain urunan untuk membeli satu ekor sapi.
Baca juga: Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi
“Sapi itu kan berlaku untuk tujuh orang. Makanya kita bisa berkurban setiap tahun. Rata-rata, (urunan) Rp 3,5 juta per orang untuk ukuran sapi Rp 23 juta, dengan 7 orang,” ungkap Sugito.
Dengan metode urunan ini, dia mengucap syukur kepada Sang Pencipta bisa berkurban setiap tahun di Nurul Hidayat, Gaga, Larangan, Kota Tangerang.
(Penulis: Ryan Sara Pratiwi, Baharudin Al Farisi | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.