Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Kompas.com - 19/06/2024, 19:44 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial JF (22), warga Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok, nekat menusuk tetangganya sendiri, yakni J (31).

Peristiwa tersebut terjadi gara-gara anjing milik JF dilempari batu oleh J secara tak sengaja.

“Korban dan pelaku adalah tetangga berdekatan,” kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharjadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Warga Depok Ditusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing

Kronologi

Triharjadi mengatakan, peristiwa penusukan terjadi pada Jumat (14/6/2024) sore sekitar pukul 17.45 WIB.

Peristiwa bermula saat J dan keluarganya sedang berjalan kaki untuk pulang lalu bertemu dengan anjing milik JF.

“Saat korban (J) bersama anak dan istrinya jalan pulang ke rumah, digonggong sama anjing pelaku (JF),” jelas Triharjadi.

Gonggongan anjing milik JF membuat J terkejut. Kemudian, J refleks mengambil batu yang ada di dekatnya lalu dilemparkan ke anjing milik JF.

“Korban refleks ambil batu dan melemparnya ke anjing pelaku,” ujar Triharjadi.

Baca juga: Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

JF yang tengah memotong rumput tak bisa menahan amarahnya usai melihat perbuatan J hingga keduanya terlibat adu mulut.

Namun, JF lepas kontrol dan menusuk J menggunakan pisau yang ia bawa untuk dipakai memotong rumput.

“Terjadi cekcok mulut yang berujung penganiayaan kepada korban. Akibatnya luka tusuk di paha kiri korban,” jelas Triharjadi.

"(Pelaku) memang sudah bawa celurit dan pisau di pinggangnya," ujar Triharjadi.

Pelaku ditahan polisi

Triharjadi mengatakan, pihaknya telah menahan JF usai menetapkannya sebagai tersangka penusukan J.

Baca juga: Pria yang Tusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing Ditahan Polisi

"(Pelaku) sudah diamankan dan ditahan sebagai tersangka," kata Triharijadi kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Triharijadi menambahkan, akibat ulahnya JF terancam kurungan penjara selama tujuh tahun.

"(Ancaman hukumannya) penganiayaan berat dan pengeroyokan antara lima sampai dengan tujuh tahun penjara," kata Triharijadi.

(Penulis: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com