Oleh sebab itu, tak mengherankan jika isu Anies berduet dengan Kaesang mendapat penolakan dari pendukung Anies.
"Memang selama ini Jokowi pun terlihat misalnya memposisikan Anies sebagai rival, memposisikan Anies sebagai musuh, musuh politik yang saya kira memang tidak pernah berdamai satu sama yang lain," jelas Adi.
"Jadi bagi saya ketika melihat penolakan ini bagian dari penegas sebenarnya, betapa pendukung-pendukung Anies ini sangat anti dengan Jokowi," imbuhnya.
Adi mengatakan, isu soal duet Anies-Kaesang pada Pilkada Jakarta 2024 hakikatnya sulit untuk terwujud.
Hal itu terlihat dari apa yang disampaikan Anies kepada awak media dalam beberapa waktu ke belakang.
Baca juga: Ditanya Pilih Duet Dengan Kaesang Atau Ridwan Kamil, Ini Jawaban Anies
"Kalau melihat argumen-argumen Anies, ya rasa-rasanya memang Anies menolak yang berduet dengan Kaesang. Bukan hanya soal faktor dengan Jokowi yang berjarak, tapi mungkin karena Kaesang sekalipun bisa maju dinilai melalui satu proses yang relatif kurang ajek, melalui putusan MA yang kemudian penuh dengan kontroversi. Sepertinya itu yang dijaga betul oleh Anies," jelas Adi.
Meski begitu, peluang duet Anies dengan Kaesang, kata Adi, bukan berarti tertutup sepenuhnya.
"Kita tidak pernah tahu kedalaman hati Anies dan para pendukungnya, terutama PKB misalnya. Apakah in the end of the day-nya mereka ini secara pragmatis akan menerima Kaesang ataupun tidak," kata Adi.
"Tapi kalau melihat kecenderungan rata-rata umum sepertinya Anies menolak, pendukungnya juga menolak. Pada level pendukung Kaesang pun juga banyak yang menolak. Jadi pendukung Kaesang dan pendukung Anies ini sama-sama nolak, enggak bisa dipaksakan ini barang gitu ya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.