“Akhirnya, salah satu orang di sana (preman) bilang, ‘Ya sudah suruh maju saja, kacanya abisin’," imbuh Alif.
Cekcok tersebut akhirnya dilerai oleh petugas Dishub. Dua bus pariwisata itu pun diperbolehkan menurunkan penumpang, termasuk Alif dan Kim, di Masjid Istiqlal.
Baca juga: Bus yang Digetok Tarif Parkir Liar di Istiqlal Ternyata Bawa Rombongan Pondok Pesantren dari Bandung
Setelahnya, sopir membawa dua unit bus ke lokasi parkir di Kwitang. Namun, para preman yang semula hendak memalak Alif, Kim, dan rombongannya ternyata membuntuti bus sampai ke area parkir.
Di area parkir Kwitang, para preman tersebut memaksa sopir untuk memberikan uang. Tak bisa berbuat banyak, pengemudi bus pun memberikan uang senilai Rp 300.000, sesuai permintaan para preman.
“(Preman) memaksa kalau enggak (diberi uang) unitnya nanti dirusak atau bahasanya gimana saya kurang paham, intinya ada ancaman ke driver,” ujar Alif lagi.
Adapun terkait ini Polsek Sawah Besar telah mengidentifikasi 3 orang yang diduga terlibat pemalakan. Polisi tengah melakukan pengejaran kepada tiga orang yang telah teridentifikasi.
Kompas.com juga telah mencoba menghubungi pihak Dishub Jakarta Pusat terkait ini. Namun, Dishub Jakarta Pusat belum memberikan keterangan maupun konfirmasi apa pun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.