Pada hari-hari biasa, peziarah hanya membeli bunga-bunga tabur, seperti mawar, bunga aster, atau sedap malam.
"Biasanya kalau Idul Fitri atau Natal, kita jual bunga matahari, waktu hari itu ada aja yang beli," ujar Nurdi, seorang pedagang bunga di area Selatan TPU Tanah Kusir.
Namun, kali ini keberadaan bunga matahari di makam bisa jadi berkait dengan lagu "Gala Bunga Matahari" yang dirilis musisi Sal Priadi dalam album Markers and Such Pens Flashdisks pada 30 April 2024.
Lagu yang sedang "viral" di media sosial itu menceritakan tentang rasa kehilangan dan kerinduan terhadap orang terkasih.
Melalui unggahan Instagram-nya, Sal Priadi mengajak pendengar untuk berbagi bunga matahari saat tembang "Gala Bunga Matahari" dilantunkan.
"Lain waktu, kalau kalian bawa bunga matahari saat 'Gala Bunga Matahari' dimainkan, lihatlah kanan kiri, adakah di antara orang itu sedang menangis atau sedih, mungkin baru saja kehilangan. Kasih bunganya ke dia aja, kenalan, bilang kalau dia enggak sendirian," tulis Sal Priadi dalam Insta Story akun Instagram-nya.
"Atau kalau sedang berziarah, lalu ada uang untuk membeli bunga matahari lebih, titip taruh di makam-makam sekitar makam orang yang kalian sayang," tambah Sal Priadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.