Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tanah Abang Keluhkan Tak Ada Lonjakan Pembeli

Kompas.com - 24/07/2013, 16:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pedagang Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengklaim tidak ada lonjakan pendapatan yang istimewa pada penjualan Lebaran tahun ini. Menurut mereka, dekatnya tahun ajaran baru anak sekolah dan Lebaran menjadi penyebabnya.

"Ramainya kemarin pas anak-anak mau masuk sekolah, sekarang udah biasa-biasa aja. Mungkin uangnya udah kepakai buat masuk sekolah kemarin," kata Sutrisno (47), salah seorang pedagang, saat ditemui Kompas.com di kiosnya, Rabu (24/7/2013).

Sutrisno mengungkapkan, pada tahun-tahun sebelumnya, dia selalu meraup keuntungan 30-40 persen dari keuntungan normal. Orang-orang biasanya akan ramai datang dimulai dua bulan dan mencapai puncaknya pada pertengahan puasa.

"Kalau sekarang yang beli orang yang memang udah langganan, biasa beli di sini untuk dagangan dia," ungkapnya.

Sementara pedagang yang lain, Anyan (45), mengatakan, untuk pengiriman barang tahun ini, dia mengaku hanya melayani permintaan di sekitar Jabodetabek, Bandung, serta beberapa kota terdekat dari Jakarta.

"Pengiriman jauh-jauh, ke luar pulau udah enggak ada. Enggak ada yang mesen juga. Kata mereka, orang udah pada ramai (beli baju) kemarin saat musim masuk sekolah," jelasnya.

Lebaran akan jatuh pada Kamis (8/8/2013) mendatang. Sementara tahun ajaran baru anak sekolah dimulai pada Senin (15/7/2013) awal pekan lalu. Selisih awal tahun ajaran baru dan Lebaran tahun ini tidak mencapai selisih 30 hari seperti tahun-tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com