Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja GOR Koja Kerap Tak Pakai Helm Pengaman

Kompas.com - 21/09/2013, 19:03 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para pekerja proyek pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Koja, Jakarta Utara, yang ambruk pada Kamis (19/9/2013) malam, sering tidak menggunakan standar keselamatan kerja dalam proyek. Menurut pengakuan salah satu warga yang dekat dengan GOR Koja, Effendi (25), para pekerja jarang menggunakan helm pengaman khusus pekerja proyek.

"Enggak ada yang pakai helm proyek, semua pada pakai topi," ujarnya.

Setiap hari Effendi selalu berlintas di depan GOR Koja dan sering kali bercengkrama bersama para pekerja proyek. Menurut penuturannya, kebanyakan pekerja di proyek tersebut dari daerah Jawa Tengah.

Dari pantauan Kompas.com pada Sabtu (21/9/2013) siang, pintu gerbang proyek pembangunan GOR Koja tertutup rapat. Pengerjaan proyek juga terhenti. Para warga yang masih penasaran pun hanya bisa mengintip lewat celah pintu gerbang proyek yang terbuat dari seng tersebut.

"Penasaran di dalamnya sekarang gimana, habis dari kemarin enggak boleh masuk terus, jadi ngintip aja deh," ujar Sutiah (45) warga Koja.

Sebelumnya pada Kamis, (19/9/2013) sekitar pukul 17.30 fondasi tangga dari GOR Koja ambruk karena terjadi kesalahan dalam pembetonan tangga utama yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua di bangunan seluas kurang lebih 2 hektar itu.

Adapun masalah pembetonan itu lebih pada minimnya alat cor beton yang disuplai oleh PT Farasindo. Alat cor beton dari PT Farasindo yang seharusnya dua unit mobil, untuk menyeimbangkan pengecoran, hanya ada satu yang beroperasi karena satu lagi rusak. Pengecoran yang terlalu berlebihan di satu titik membuat beban beton melebihi kapasitas.

Cetakan beton area tangga yang seharusnya menahan beban dua ton pada saat kejadian kemarin menahan hingga empat ton. Hal ini mengakibatkan fondasi tangga tersebut ambruk dan menimpa delapan orang pekerja proyek. Enam di antaranya harus dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan, Semper, Jakarta Utara, karena sempat tertimbun reruntuhan fondasi tangga.

Dari enam orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta, Koja, Jakarta Utara, empat di antaranya sudah pulang ke rumah. Sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com