Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DTKJ: Setelah Razia Cabut Pentil, Juru Parkir Harus Dibidik

Kompas.com - 02/10/2013, 22:14 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengapresiasi langkah Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar dengan cara mencabut pentil ban kendaraan.

Cara tersebut dinilai efektif karena titik-titik yang sebelumnya dipadati kendaraan yang parkir sembarang mulai lengang. "Tadi saya ikut keliling dengan Dinas Perhubungan DKI dari Jakarta Pusat hingga Jakarta Timur, sulit temui adanya parkir liar. Mungkin masyarakat juga sudah jera," kata Tigor saat dihubungi wartawan, Rabu (2/10/2013).

Tigor menambahkan, untuk lebih memaksimalkan penertiban parkir liar ini, selain konsisten menindak dengan mencabut pentil ban, petugas juga harus menindak para juru parkir.

Selama ini, lanjut Tigor, para pengendara diarahkan untuk parkir di bahu jalan oleh juru parkir yang mengenakan seragam. "Seharusnya itu bisa menjadi dasar kuat pihak kepolisian untuk menindak juru parkir karena telah memeras dan memalsukan identitas dengan mengenakan seragam. Mulai besok, juru parkirnya juga ditindak. Ada mekanisme menindak juru parkir karena telah melakukan tindak pidana. Dishub kerja sama dengan kepolisian untuk mengamankan juru parkir," ujarnya.

Selain itu, terobosan menindak kendaraan yang parkir liar dengan mencabut pentil ban sudah sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Transportasi Jakarta.

Dalam Perda itu disebutkan, penegakan kendaraan yang parkir di badan jalan dapat dilakukan dengan memindahkan kendaraan atau menggembok. "Prinsipnya sama karena pentil bagian dari kendaraan. Yang parkir liar itu kan belanja atau kegiatan lainnya, kalau menilang petugas tunggu sampai sore belum tentu pemilik datangi kendaraannya, lama. Sementara untuk memindahkan motor atau mobil menyita tenaga. Jadi, dipindahkan pentilnya dulu," terang Tigor.

Menurut Tigor, penertiban parkir liar dapat mengatasi faktor kemacetan lainnya, yakni pedagang kaki lima (PKL). Dikatakan, PKL akan muncul dan menjamur jika ada parkir liar dan kemacetan.

"Logikanya jika jalan lancar tidak ada PKL yang muncul kalau ada parkir liar dan kemacetan. Jadi, penertiban parkir liar dan angkutan yang ngetem ini sudah bagus," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com