Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Tragedi KRL Bukti Tidak Disiplin Pengendara

Kompas.com - 09/12/2013, 16:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan keprihatinannya terkait kecelakaan yang melibatkan kereta rel listrik (KRL) Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bermuatan bahan bakar di Pondok Betung, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) sekitar pukul 11.15. Ia juga mengutarakan belasungkawanya kepada keluarga korban yang meninggal dalam peristiwa yang mengenaskan itu.

Menanggapi terjadinya kecelakaan tersebut, Basuki menilai hal itu merupakan bukti kurangnya kedisiplinan dalam berlalu lintas. "Peristiwa tabrakan itu sebenarnya membuktikan masih kurangnya rasa disiplin dalam berlalu lintas, terutama ketika sedang mengemudikan kendaraan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (9/12/2013).

Hal inilah yang menunjukkan betapa lemahnya kedisiplinan hingga tak memedulikan keselamatan orang lain, misalnya menyetir dengan seenaknya atau sembrono. Karena itu, Basuki meminta petugas kepolisian agar menindak siapa pun yang tidak disiplin saat berlalu lintas.

Basuki juga mendukung langkah PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menutup seluruh pelintasan liar yang ada di Jakarta. "Ini kan kewenangan mereka (PT KAI). Pokoknya, jangan sampai nanti sudah ditutup pelintasannya tiba-tiba dibongkar lagi sama warga," kata Basuki.

Tak hanya itu, Basuki juga mengimbau agar di pelintasan liar dipasang kamera pemantau atau closed circuit television (CCTV). CCTV ini, kata Basuki, berguna untuk mengetahui siapa saja oknum yang suka melanggar lalu lintas. Salah satu pelanggaran lalu lintas itu adalah melintas lintasan kereta api sembarangan.

"Nanti wajahnya akan terekam, dicocokkan dengan data. Lalu kita bisa kenakan denda atau blokir langsung STNK-nya," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Peristiwa kecelakaan antara KRL Bintaro dan truk tangki bermuatan bahan bakar itu terjadi di Pondok Betung, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 11.15 WIB. Para korban dalam kecelakaan tersebut segera dilarikan ke beberapa rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pusat Pertamina, Rumah Sakit Fatmawati, dan Rumah Sakit Suyoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com