Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Buruh: Ada Kado Tahun Baru untuk Jokowi-Ahok

Kompas.com - 30/12/2013, 12:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penetapan upah minimum pekerja (UMP) 2014 DKI Jakarta dinilai buruh merupakan kenaikan paling rendah dibanding wilayah lainnya. Buruh menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, tidak mampu berbuat banyak untuk menetapkan UMP sesuai dengan harapan buruh.

Untuk itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, Forum Buruh DKI akan memberi kado tahun baru kepada dua pimpinan Jakarta tersebut. Mereka akan menggugat Jokowi dan Basuki pada 2014.

"Forum buruh DKI dan lainnya akan mengajukan gugatan terhadap nilai upah minimum 2014. Itu kado istimewa buat Jokowi-Ahok," ujarnya, saat memberikan pemaparan pada jumpa pers di Gedung LKBN Antara, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2013).

Gugatan pada tahun depan ini, kata Iqbal, juga akan dilakukan buruh daerah lainnya selain Jakarta. Daerah tersebut meliputi Jawa Barat, Banten, termasuk Jawa Tengah, yang menurutnya sedang dipertimbangkan.

Menurut Iqbal, dalam dua kali gugatan buruh di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jokowi dinilainya tidak berkutik terhadap hasil keputusan sidang di PTUN yang membatalkan pengajuan penangguhan terhadap UMP bagi beberapa perusahaan. Akan tetapi, kata dia, perusahaan yang penangguhannya sudah dibatalkan tersebut tidak pernah membayar upah buruh sesuai dengan UMP yang ditetapkan.

Selain itu, Iqbal mengaku kecewa dengan sikap Basuki yang dinilainya sombong. Dia mengatakan, Basuki mengatakan bahwa buruh yang tidak setuju dengan penetapan UMP lebih baik keluar dari Jakarta.

"Kita ingatkan Jokowi dan Ahok yang selalu sombong itu. Dia sudah bilang, yang tidak mau (terima), keluar dari DKI," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com