Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kawasan Monas Tergenang Pagi Tadi

Kompas.com - 05/02/2014, 15:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Herning Wahyuningsih mengatakan, banjir di jalan sekitar Monumen Nasional, Rabu (5/2/2014) pagi, terjadi akibat meluapnya air pada saluran penghubung di sekitar kawasan tersebut. Air meluap akibat tingginya curah hujan lokal, bukan karena pembukaan Pintu Air Manggarai.

"Genangan terjadi karena debit air di PHB (saluran penghubung) Abdul Muis dan Ciliwung Kota meluap. Jalan Medan Merdeka Barat dan Utara itu, kan, muaranya di sana (saluran Abdul Muis)," kata Herning saat dihubungi wartawan, Rabu siang.

Menurut Herning, genangan tersebut terjadi selama 45 menit akibat derasnya hujan lokal, bukan karena pembukaan Pintu Air Manggarai. Pada saat kejadian pukul 08.00 WIB, permukaan air di Pintu Air Manggarai setinggi 790 cm atau Siaga III. Pada pukul 11.00 WIB, tinggi muka air naik menjadi 810 cm dan masih Siaga III. Wewenang untuk membuka ataupun menutup pintu air itu sepenuhnya berada pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Pagi ini air setinggi 30-40 cm menggenangi Jalan Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Barat, dan Medan Merdeka Utara. Para pengendara sepeda motor terpaksa menggunakan trotoar untuk melintas, sementara ada juga yang mogok akibat nekat menerabas genangan.

Beberapa fasilitas publik dan perkantoran, seperti Stasiun Gambir, Gereja Immanuel, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, tidak luput dari genangan banjir.

Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pembukaan Pintu Air Manggarai hanya dilakukan jika statusnya Siaga II. Pembukaan pintu dilakukan secara bertahap dengan bukaan 10 cm agar tiga kawasan utama tidak terkena dampak banjir, yakni kawasan Ring 1 (Medan Merdeka), Gunung Sahari, dan Harmoni.

"Normalisasi Waduk Pluit sudah mulai terasa, padahal baru 20 persen dikeruk. Hal ini bisa dilihat dari terbebasnya Sudirman-Thamrin dan Ring 1 dari genangan," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Banjir yang merendam kawasan Ring 1 pagi ini juga mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Pengalihan arus juga dilakukan untuk mengurai kemacetan sebab beberapa kendaraan tidak bisa melintasi kawasan tersebut. Polisi sempat melakukan pengalihan arus dari arah Tugu Tani ke arah air mancur patung kuda, Medan Merdeka Barat, untuk menghindari genangan air di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com