Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Kali Kejahatan Seksual di JIS

Kompas.com - 26/04/2014, 20:57 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lima tersangka pelecehan seksual di Jakarta International School tidak hanya melakukan aksinya satu kali. Berdasarkan penyelidikan penyidik Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, terjadi 7 peristiwa pelecehan yang dilakukan oleh Aw, Ag, Za, Sy dan Af sejak Februari hingga Maret 2014.

"Ada tujuh peristiwa yang kami rangkum. Ada yang dalam satu hari ada dua peristiwa," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto, di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/4/2014).

Menurutnya sebagian besar lokasi kejadian adalah di toilet Anggrek, dan satu lokasi lainnya ada di toilet Gymnastic, berjarak beberapa meter dari lokasi pertama. AK (6), korban pertama, mengalami pelecehan sebanyak lima kali, yang dilakukan bergantian oleh para pelaku. Pada 20 Maret, pelecehan dilakukan kepada siswa lain.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan, polisi masih memburu satu orang tersangka lainnya yang diduga melakukan pelecehan bersama lima tersangka lain.

"Kejadian ini ternyata dilakukan oleh lima atau enam orang," ucapnya.

Berikut urutan kejahatan seksual yang dilakukan oleh pelaku:

  1. 2 Februari Aw, Za, Sy dan satu orang lainnya, melakukan pelecehan terhadap AK
  2. 3 Februari pelaku Aw, Za, Sy dan satu orang lain kembali melecehkan AK
  3. Feb 2014 Pelaku mengaku lupa dengan tanggalnya, Aw Af dan Ag melecehkan AK.
  4. 14 Maret Za, Af dan satu orang lainnya melecehkan AK
  5. 17 Maret pelaku Za, Sy dan satu pelaku lain melecehkan AK
  6. 20 Maret terdapat 2 peristiwa di toilet Gymnastic. Pertama, Aw, Sy dan 1 orang lainnya melecehkan korban yang tidak diketahui. Kejadian kedua oleh Aw dan Ag, pelaku juga tidak mengenali korbannya.
Menurut keterangan Heru, kelimanya melakukan pelecehan kepada korban secara bergantian. Bila salah satunya sedang melakukan aksinya, maka yang lainnya bertindak memegangi korban.

"Jika tersangka tidak ngapa-ngapain, dia menjaga pintu," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com