Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2014, 17:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, penerapan tarif electronic road pricing (ERP) bersifat dinamis. Penetapan tarif disesuaikan dengan kecepatan rata-rata kendaraan bermotor di jalur ERP.

"Misalnya, tarif awalnya Rp 30.000, setelah dievaluasi dalam sebulan, masih macet dan kecepatan kendaraan di bawah 30-50 kilometer, maka tarifnya bakal naik sampai tidak macet lagi. Tarifnya bakal turun lagi jika kecepatan kendaraan sudah 30-50 kilometer per jam," kata Akbar di Balaikota Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dengan demikian, jalan yang berada di jalur ERP tidak mubazir dan dapat digunakan masyarakat.

Dalam penerapan ERP di sepanjang Jalan Sudirman-Kota, setidaknya ada sebanyak 38 gerbang (gate) untuk membaca sensor on board unit (OBU) yang terpasang di kendaraan yang melintasi jalur tersebut. Sebanyak 18 gerbang berada di sepanjang Sudirman-Kota, sementara 20 lainnya di sepanjang Kota-Sudirman.

Pemasangan gerbang itu untuk meminimalkan pelanggaran melalui "jalan tikus" di sepanjang jalur ERP. 

"Misalnya, pengendara yang tidak lolos gate di Ratu Plaza, Sudirman, karena lewat Jalan Pintu 1 Senayan. Setelah keluar dari jalan itu, bakal ketemu gate berikutnya dan tetap dipotong saldonya," kata mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat itu.

Saat ini, sudah ada perusahaan yang menguji coba ERP di kawasan Sudirman-Kota, yakni Kapsch. Perusahaan asal Swedia itu bekerja sama dengan Alita dan Toba Sejahtra yang dimiliki Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan. Konsorsium Kapsch tersebut akan menguji coba ERP di koridor Jalan Sudirman pada bulan Juli mendatang.

Semua perusahaan yang berminat menjalankan ERP di Jakarta, lanjut dia, harus mengikuti ketentuan yang berlaku dan mengikuti beauty contest (lelang tender).

"Perusahaan yang paling serius melengkapi seluruh dokumen persyaratan berhak menjadi pemenang," kata Akbar.

Sementara itu, perusahaan asal Norwegia, Q-Free, akan melaksanakan uji coba ERP di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, hingga Ragunan, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com