Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tak Juga Disidangkan, Korban Kejahatan Seksual Lapor ke Komnas PA

Kompas.com - 13/08/2014, 15:41 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan suami istri I dan KT mengadu ke Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) karena kasus kejahatan seksual yang menimpa dua putrinya tidak juga diserahkan ke kejaksaan.

Mereka khawatir, pelaku, S (60), yang juga masih keluarga dekat, lepas dari tahanan karena masa tahanannya berakhir. Bila itu terjadi, mereka khawatir pelaku mengincar dua putri mereka lagi.

"Kekhawatiran saya karena ini batas tahanan 21 hari lagi, takutnya keluar. Kalau dia insaf ya syukur, tapi kalau mengancam keluarga saya bagaimana? Saya takutnya dengan anak-anak saya ini," kata ayah korban, KT, di Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (13/8/2014).

KT menuturkan, dia sudah melaporkan pelaku ke Polres Tiga Raksa, Tangerang. Pelaku pun sudah ditahan di Polres Jakarta Selatan sejak dua bulan lalu.

KT mengungkapkan kekhawatirannya karena dia berulang kali diperiksa sebagai saksi di Polres Jakarta Selatan. Dia takut bila kasus itu tidak segera disidangkan, putri-putrinya bertemu kembali dengan pelaku.

"Namanya saja saudara, pasti bertemu. Yang saya takutkan anak saya kembali bertemu dengan Baba Ata, takutnya malah dia dipukuli," ujarnya.

Menurut istri KT, I, putri pertamanya menjadi korban S dari kelas 1 hingga kelas 5 SD, sedangkan adiknya mengalami kekerasan seksual sejak kelas 1 hingga kelas 3 SD.

"Tapi, dia enggak berani cerita sama saya. Dia baru berani cerita belakangan ini. Sekitar bulan April dan itu saya langsung lapor polisi," kata I.

Sementara itu, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait berjanji akan mendampingi korban sampai ke pengadilan.

"Sebenarnya, buktinya ini sudah kuat untuk diserahkan berkasnya ke kejaksaan. Tapi, nanti sore kita akan lakukan tes darah untuk mereka itu, untuk tambahkan bukti. Kita dampingi mereka hingga ke pengadilan," kata Arist.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Megapolitan
Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com