Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Rutan, Kejagung Sita Cairan Pembersih Lantai dari Sel Tahanan Udar Pristono

Kompas.com - 18/11/2014, 20:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung melakukan insepksi mendadak di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).

Petugas melakukan inspeksi di 16 kamar yang dihuni sembilan tahanan, termasuk mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.

Dari sel Udar, kejaksaan menyita sejumlah barang-barang yang dilarang ada di dalam tahanan. Pantauan Kompas.com, barang-barang tersebut misalnya sebuah ponsel Esia, charger, cairan pembersih lantai, baterai Samsung, dan beberapa lainnya.

Kepala Subdit Tindak Pidana Penyidikan Tipikor Sarjono Turin, mengatakan sidak ini untuk mengawasi barang-barang terlarang itu. Khususnya seperti pembersih lantai yang ditemukan di dalam ruang tahanan Udar Pristono.

"Itu membahayakan kalau dia (Udar) tenggak," kata Sarjono, seusai sidak. Namun, dia enggan mengomentari barang temuan lain dari kamar Udar. Dia masih mendalami sejumlah temuan dalam sidak ini.

Meski demikian, ia menyebut hasil sidak kali ini cukup maksimal. "Yang jelas hasilnya cukup maksimal. Kami temukan barang-barang yang tidak boleh masuk tahanan," ujar Sarjono.

Di kamar tahanan lain, petugas menemukan perangkat komunikasi dan sejumlah uang tunai misalnya pecahan seratus ribu rupiah atau lima puluh ribu rupiah. Hanya saja, Sarjono belum dapat mengomentari jumlah uang yang telah disita.

"Hasil masih dievaluasi berapa total uangnya. Belum bisa digambarkan yang jelas dalam jumlah yang banyak," ujarnya.

Menurut dia, sidak ini merupakan kegiatan rutin. Hanya saja, untuk rutan yang baru dipakai tiga bulan belakangan itu, baru kali ini dilakukan. "Ini atas instruksi pimpinan tertinggi Kejagung," ujar Sarjono.

Untuk diketahui, Udar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan bus transjakarta tahun anggaran 2012.

Selain Udar, Kejagung juga telah menetapkan enam tersangka lain, antara lain Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Prawoto. Pristono dan Prawoto resmi ditahan oleh Kejaksaan Agung pada Rabu (17/9/2014) malam.

Penyidik juga telah memeriksa 60 orang saksi dan juga ahli. Sebanyak 125 bus transjakarta juga telah dilakukan tes fisik. Hasilnya, memang ada ketidaksesuaian spesifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com