Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Tilang Dibuka Satu Pintu, Pelanggar Kecewa

Kompas.com - 05/12/2014, 11:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang tilang untuk Operasi Zebra 2014 kawasan Jakarta Pusat berlangsung Jumat (5/12/2014) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com Jumat pagi, bagian luar ruangan sidang penuh dijejali pelanggar lalu lintas yang hendak mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mereka yang ditahan. [Baca: Ratusan Orang Menanti Giliran Sidang Tilang]

Namun pelanggar lalu lintas yang mengikuti sidang tilang mengaku kecewa dengan pelayanan yang mereka terima. Sebab, dari banyaknya pelanggar yang mengikuti sidang, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hanya membuka satu ruangan saja.

"Jadi lama kan menunggunya. Mana enggak mau mengantre ini orang-orang, jadi enggak teratur," ujar Nurdin (38), salah satu pengemudi sepeda motor yang melanggar. [Baca: "Lampu Saya Nyala Kok, Pak, Cuma Kotor Saja"]

Menurut Nurdin, pelanggar yang terjaring lebih banyak daripada biasanya. Sehingga sidang tilang pun lebih ramai.

Senada dengan Nurdin, Yudi (25) juga mengeluhkan panjangnya antrean untuk sidang tilang di pengadilan pagi itu. Dia mengaku harus kembali bekerja setelah mengurus tilang, sehingga berharap pelayanan yang cepat. [Baca: Mangkir Sidang Tilang, STNK Diblokir]

"Saya sudah datang dari jam 09.00, tetapi ini jam 10.00 belum dipanggil juga. Padahal buru-buru mau ngantor lagi," ujar Yudi.

Ruangan sidang tilang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terletak di lantai dua. Selain berada di depan pintu, pelanggar yang menungu nomor antrean tampak duduk-duduk di anak tangga.

Setelah nomor antrean dipanggil, pelanggar menyerahkan surat tilang, membayar denda, dan mendapatkan kembali SIM ataupun STNK yang disita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com