Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2014, 19:34 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya penertiban bangunan liar, pedagang kaki lima (PKL), hingga relokasi penduduk ke rumah susun nyatanya masih dianggap bukan solusi yang tepat melengangkan Jakarta dari warga miskin.

Ketua Forum Warga kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) perlu belajar dari Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam memberdayakan rakyat miskin.

"Ahok perlu belajar dari Ridwan Kamil, di Jakarta cuma bisa gusur dan gusur rakyat miskinnya, dengan gunakan polisi dan tentera juga," kata Tigor, Minggu (7/12/2014).

Dia menilai Ahok seolah sangat benci pada rakyat miskin Jakarta. Selama 2014, kata dia, pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah melakukan setidaknya 23 kali penggusuran pemukiman dan 17 kali penggusuran terhadap PKL.

Menurut Tigor, bila ditotal sekitar 2000 bangunan dan 1400 pedagang telah habis digusur oleh pemprov DKI, sedangkan pemindahan warga gusuran ke rumah susun milik DKI, Tigor justru mempertanyakan kehidupan warga tersebut.

"Apa semua dipindah ke rusun? Lalu apa begitu pindah ke rusun jadi lebih baik hidupnya? Juga apa PKL yang digusur dikasih tempat alternatif? Bagaimana dengan relokasi PKL ke Blok G(agal) Tanah Abang?" ujarnya.

Tigor pun mengharapkan, mantan bupati Belitung Timur itu dapat membuat kebijakan pemberdayaan terhadap rakyat kecil. Ahok pun, harus mendengar rakyat bawah untuk membangun Jakarta. 

"Ya, harus benar-benar pro rakyat kecil," ucap dia.

Salah satu langkah Ridwan Kamil yang dipujinya adalah menyediakan kios untuk anak jalanan dan keluarga miskin melalui kerja sama dengan pihak ketiga (baca juga: Anak Jalanan dan Keluarga Miskin Dapat "Hadiah" Kios untuk Jualan).

Pemerintah Kota Bandung menjalin kerjasama jangka panjang dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA). Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan, kerjasama tersebut dilakukan untuk membina anak-anak jalanan dan keluarga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

"Alhamdulillah, sudah 227 ibu-ibu, anak jalanan, keluarga PMKS diberi pelatihan ekonomi oleh pemerintah Korea," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, 4 Desember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com