Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Pemprov DKI dan DPRD Tidak Akan Ada Titik Temu

Kompas.com - 05/03/2015, 19:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengakui jajarannya beserta DPRD DKI Jakarta tidak akan menemui kesepakatan meskipun Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah terbit.

Satu permasalahannya karena Basuki menolak usulan sebesar Rp 12,1 triliun untuk dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015.

"Ikuti saja, nanti tanggal 13, Mendagri kirim surat, kan dikasih waktu tujuh hari untuk merampungkan. Sudah tahu semuanya, tujuh hari pun tidak akan ketemu," ujar Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/3/2015). 

Selain terkait usulan anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun, DPRD, kata Basuki, mengklaim bahwa draf APBD yang dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri tidak berdasarkan pembahasan mereka.

Menurut Basuki, jika tidak terjadi kesepakatan di antara kedua pihak, Pemprov DKI akan menerbitkan Pergub.

Peraturan itu selanjutnya dikirim ke Kemendagri, yang berisi permohonan menggunakan APBD sesuai nilai anggaran tahun lalu, sebesar Rp 72,9 triliun.

Sementara itu, Basuki harus berkoordinasi dengan Badan Anggaran terlebih dahulu supaya Perda APBD 2015 dengan total Rp 73,08 triliun disahkan.

"Jadi kami akan menggunakan anggaran tahun 2014. Mereka ngotot versi mereka, kalau ketemu dia malu dong. Tetapi kalau mereka mengakui, berarti mereka mengakui kalau punya kami bukan siluman, masing-masing berdebat seperti itu," kata Basuki. 

Di sisi lain, Basuki memastikan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Termasuk proses tender untuk proyek-proyek besar juga diklaim sudah mulai dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com