Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugup di Awal Mencoba Ujian "Online"...

Kompas.com - 01/04/2015, 13:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalau dulu mengerjakan ujian nasional (UN) dengan menggunakan kertas, kali ini para siswa-siswi di DKI Jakarta akan menjajal model baru. Berbasis teknologi dan online, siswa akan mengerjakan langsung ujian melalui perangkat komputer.

Sistem ini disebut computer based test (CBT). Hari ini, Rabu (1/4/2015) adalah gladiresik uji coba sistem tersebut di seluruh DKI. Beberapa sekolah yang lulus verifikasi akan menjajal metode baru tersebut.

Salah satu sekolah yang terpilih di Jakarta Timur yakni di SMKN 46. Bagaimana tanggapan siswa di sana?

Devi salah satu pelajar kelas XII SMKN 46 jurusan administrasi perkantoran ini mengaku sedikit gugup dengan model baru mengerjakan ujian ini.

"Kendala sih enggak, cuma pertama-tama nervous saja," kata Devi, kepada Kompas.com, seusai mengikuti ujian percobaan Bahasa Indonesia, di sekolah tersebut.

Devi juga punya kekhawatiran jika komputer mengalami masalah. Kendati demikian, Devi mengatakan setelah beberapa saat mencoba, dia mengaku nyaman dengan metode CBT ini.

"Lebih setuju sih, awalnya saja sudah takut duluan. Tetapi ternyata lebih enak, gampang, dan hemat waktu," ujar Devi.

Ayuning Indah, pelajar XII SMKN 46 dengan jurusan yang sama ini mengatakan hal senada. Ia tak perlu khawatir dengan model lama, misalnya melingkarkan jawaban dengan pensil.

"Kalau online kita enggak perlu khawatir sama buletan atau bisa kotor," ujar Ayuning. Sebab, kalau menggunakan kertas seperti dulu, menghitamkan jawaban perlu hati-hati. Sedangkan kalau keluar atau lingkaran tidak hitam, kadang tidak bisa dinilai.

Pengawas server SMKN 46 Syafrizal Ali Muzar mengatakan, kali ini pelajar di sekolahnya tengah mengikuti gladiresik yang diselenggarakan se-DKI. Pelajar sebelumnya sudah sempat mengikuti pelatihan dari sekolah.

Ada sekitar 230 siswa yang akan melaksanakan UN dengan sistem CBT ini. Ujian sesungguhnya akan dilaksanakan tanggl 13 April hingga 16 April 2015 mendatang. Ia mengatakan, tidak ada kendala di awal gladiresik ini.

Siswa di sekolahnya juga tak perlu khawatir dengan pemadaman listrik. Pihak sekolah sudah mengantisipasi dengan menggunakan genset yang mampu bekerja selama 8 jam.

"Kalau kita nanti mati lampu, kita waktu verifikasi menyiapkan genset. Jadi sekolah yang mengikuti CBT ini wajib gunakan genset," ujar Syafrizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com