Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ancam Hentikan Proyek Balai Betawi

Kompas.com - 28/04/2015, 20:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam untuk menghentikan pembangunan Balai Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Sebab, proses lelang proyek tersebut tidak kunjung dilakukan.

"Terus saya tanya sudah lelang belum? Belum. Ini sudah bulan Mei loh sebenarnya. Lelang masih dua bulan diproses, bulan Juli. Nanti bulan Agustus kalau disanggah lagi bisa enggak kamu nyelesain bangunan proyek? Enggak lucu saya bilang, makanya lebih baik batalin saja," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa (28/4/2015).

Selama ini, Ahok melihat pembangunan Balai Betawi tidak ada yang beres. Ahok pun pesimistis pemegang proyek mampu menyelesaikan proyek dalam batas waktu yang ditentukan.

Sebab, waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pembangunan tersebut di tahun ini hanya tinggal lima bulan saja. Akan tetapi, Ahok tetap mempersilakan jika pemegang proyek sanggup menyelesaikannya tepat waktu.

"Kalau bisa pun kayunya pasti kayu proyek abal-abal. Maunya kayu jati tua, nanti bisa-bisa kayu bekas palet di Tanjung Priok lagi," ujarnya.

Jika tidak berhasil menyelesaikan proyek, Ahok mengatakan uang proyek tersebut lebih baik digunakan untuk membebaskan lahan saja.

Pemerintah Provinsi DKI memang memiliki target untuk membebaskan banyak tanah. Ahok juga mengatakan dia memiliki rencana untuk menciptakan kampung Betawi di kawasan Setu Babakan tersebut.

Dia ingin kampung tersebut benar-benar membawa nuansa Betawi. Supaya, para turis yang berkunjung benar-benar merasakan kebudayaan asli Betawi.

"Jadi orang-orang benar-benar tinggal di kampung itu merasakan suasana itu. Terus pohon asli Betawi juga kita tanam. Terus ikan-ikan yang itik segala macem, ya benar-benar kaya kampung. Jadi orang bisa merasakan itu," ujarnya.

"Tapi bertahun-tahun bangunnya seceplok-seceplok gitu engga selesai-selesai. Saya bilang, bebasin tanah terus bangun (kampung Betawi), langsung jadi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com